JATIMTIMES - Peta politik Pilkada Kabupaten Blitar semakin jelas setelah Rini Syarifah, Bupati Blitar sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Blitar, secara resmi menerima rekomendasi dari DPP Partai Demokrat.
Pada Kamis, 15 Agustus 2024, Rini Syarifah yang akrab disapa Mak Rini, diumumkan akan berpasangan dengan Abdul Ghoni dalam Pilkada Serentak 2024. Pengumuman ini dilakukan pada sore hari di Jakarta dan disampaikan langsung oleh Ketua DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Baca Juga : Pria Asal Gresik Dipolisikan Usai Bawa Kabur Gadis 13 Tahun dan Menyetubuhinya
Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Blitar, Edi Masna, mengonfirmasi pemberian rekomendasi ini. Masna menegaskan bahwa partainya akan segera menggerakkan mesin politiknya untuk mendukung kemenangan pasangan ini.
"Setelah rekomendasi resmi diberikan, kami akan merapatkan barisan untuk memastikan langkah pemenangan Rini Syarifah dan Abdul Ghoni," ujarnya, Jumat (16/8/2024). Ia juga menambahkan bahwa komunikasi politik antara partai-partai pendukung akan terus diperkuat guna mencapai target kemenangan dalam Pilkada mendatang.
Abdul Ghoni, yang bukan merupakan kader internal Partai Demokrat, berhasil menarik perhatian dalam penjaringan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dilakukan oleh DPC Partai Demokrat. Masna menjelaskan bahwa Ghoni, yang berlatar belakang sebagai pengusaha, dipilih untuk mendampingi Mak Rini dalam kontestasi Pilkada ini.
"Meskipun Ghoni bukan kader internal, namun beliau telah menunjukkan kualitas dan potensi besar sebagai calon pemimpin," kata Masna saat ditanya mengenai sosok Ghoni.
Keputusan untuk menggandeng Abdul Ghoni menambah dinamika baru dalam peta persaingan politik di Kabupaten Blitar. Kombinasi antara pengalaman Mak Rini dalam pemerintahan dan latar belakang bisnis Abdul Ghoni diharapkan mampu menarik dukungan luas dari masyarakat Kabupaten Blitar.
Menanggapi perkembangan ini, Novi Catur Muspita, pengamat politik dan sosiolog dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, menyatakan bahwa langkah Partai Demokrat dalam mendukung pasangan ini merupakan strategi yang cerdas.
"Mak Rini sudah dikenal luas sebagai figur yang dekat dengan masyarakat, dan dengan tambahan sosok Abdul Ghoni yang berlatar belakang pengusaha, pasangan ini berpotensi menawarkan keseimbangan antara pengalaman birokrasi dan kemampuan ekonomi," ungkap Novi.
Ia juga menambahkan bahwa kehadiran Ghoni bisa menjadi magnet bagi pemilih dari kalangan wirausaha dan kelas menengah, yang selama ini kurang terwakili dalam kontestasi politik lokal.
Baca Juga : Kota Batu Dinilai Relatif Kondusif, Petugas Gabungan Tetap Antisipasi Kerawanan Terburuk Pilkada 2024
Novi juga menekankan pentingnya strategi komunikasi politik yang harus dibangun oleh tim pemenangan pasangan ini. "Mereka harus mampu menjelaskan kepada publik bagaimana sinergi antara pemerintahan dan sektor bisnis yang mereka bawa bisa menjadi solusi bagi berbagai tantangan yang dihadapi Kabupaten Blitar saat ini," jelasnya.
Ia mengingatkan bahwa keberhasilan pasangan ini dalam Pilkada akan sangat bergantung pada bagaimana mereka mampu menjembatani kepentingan berbagai lapisan masyarakat.
Namun, hingga berita ini diturunkan, DPC PKB Kabupaten Blitar belum mengumumkan secara resmi siapa bakal calon wakil yang akan mendampingi Rini Syarifah dalam Pilkada. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan masyarakat dan pengamat politik mengenai siapa yang akan dipilih sebagai tandem ideal untuk Mak Rini, mengingat pentingnya dukungan politik dari berbagai elemen untuk memastikan kemenangan.
Dengan langkah ini, peta persaingan Pilkada Serentak 2024 di Kabupaten Blitar kian menarik untuk disimak. Rekomendasi dari Partai Demokrat kepada Rini Syarifah dan Abdul Ghoni menunjukkan bahwa partai ini serius dalam mendukung calon yang dianggap mampu membawa perubahan signifikan bagi Kabupaten Blitar ke depan.
Pertarungan Pilkada di Kabupaten Blitar diprediksi akan menjadi salah satu yang paling menarik, mengingat kekuatan politik dan dukungan yang diusung oleh pasangan calon ini.
Dalam waktu dekat, publik akan menantikan deklarasi resmi dari DPC PKB terkait pasangan calon yang akan mereka usung, sekaligus menunggu bagaimana dinamika politik di Kabupaten Blitar akan berkembang menjelang hari pemilihan.