free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Teflon Mengelupas Berbahayakah Bagi Kesehatan? Ini Penjelasannya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Jul - 2024, 13:31

Placeholder
Tampak teflon bagian penggorengannya mengelupas. (Foto: Blibli.com)

JATIMTIMES - Seiring berjalannya waktu, peralatan masak berlapis teflon seperti rice cooker dan wajan anti lengket sering kali mengalami pengelupasan. Meskipun tampak sepele, kondisi ini bisa menimbulkan kekhawatiran tentang dampaknya terhadap kesehatan. 

Stefiani Yan, seorang selebgram yang fokus pada kesehatan nutrisi, mengungkapkan bahwa rice cooker dan teflon anti lengket sering kali mengelupas seiring waktu. Meskipun sudah digunakan dengan hati-hati dan dicuci dengan lembut, alat masak ini tetap rentan tergores jika sering digunakan dalam kondisi panas.

Baca Juga : Pemkab Situbondo Tetap Kukuh Pertahankan Program Sehati, Ini Alasannya

Pada masa lalu, teflon mengandung bahan kimia PFOA yang diketahui dapat menyebabkan kanker. Namun, PFOA kini sudah tidak lagi digunakan. 

"Namun sekarang, pembuatan anti lengket teflon masih menggunakan bahan PTFE (polytetrafluoroethylene), sejenis plastik yang jika tergores bisa masuk ke makanan dan tidak baik bagi kesehatan," terang Stefani dikutip akun Instagramnya @mom.stefi.

Selain itu, alat masak anti lengket sering kali mengandung PFAS, atau yang disebut sebagai "forever chemicals" karena sifatnya yang tidak dapat terurai. PFAS ini bersifat anti lengket dan tahan noda, serta juga ditemukan dalam kemasan makanan. 

"PFAS diketahui dapat meningkatkan risiko kanker, meningkatkan tingkat kolesterol, merubah enzim hati, dan meningkatkan tekanan darah pada ibu hamil yang mengalami preeklamsia," jelasnya. 

Sementara itu, melansir dari New York Times, topik soal zat anti lengket pada teflon banyak diperdebatkan. Para ahli berpendapat bahwa risiko kesehatan akibat penggunaan teflon anti lengket yang tergores lebih rendah, jika digunakan dengan suhu panas rendah. Namun, hal ini bergantung pada seberapa tergores wajan tersebut. 

Oleh karenanya, disarankan untuk berhenti menggunakan teflon anti lengket yang tergores parah atau yang sudah tidak berfungsi dengan baik.

Selain itu, teflon yang lebih tua mungkin lebih berisiko karena dua jenis PFAS utama, PFOA dan PFOS, belum digunakan untuk membuat lapisan anti lengket PTFE sejak 2014. Lapisan anti lengket yang lebih baru menggunakan PFAS yang berbeda dan dampaknya terhadap kesehatan masih dipelajari. Namun demikian, sejauh ini tampaknya lebih aman.

Dilansir dari Home Guides SF Gate, peralatan masak berlapis teflon dianggap aman digunakan meski tergores. Food and Drug Administration mengatakan bahwa partikel kecil dari lapisan teflon yang mungkin terkelupas tidak menimbulkan bahaya kesehatan ketika melewati tubuh. 

PFOA digunakan untuk memproses teflon, namun Badan Perlindungan Lingkungan melaporkan bahwa teflon sebenarnya tidak mengandung PFOA sehingga tidak ada bahaya kesehatan dari menggunakannya. 

Disarankan menggunakan api kecil atau sedang dengan wajan teflon. Saat peralatan masak berlapis teflon terlalu panas, peralatan masak mengeluarkan asap yang dapat menyebabkan gejala seperti flu pada manusia. 

Penggunaan peralatan plastik atau kayu membantu melindungi lapisan teflon dari goresan, dan hindari pembersih abrasif atau sabut gosok untuk membersihkan peralatan masak anti lengket.

Beberapa ibu-ibu di Indonesia memilih mengganti peralatan masak mereka dengan stainless steel karena dinilai lebih aman secara kesehatan. Menurut Stefiani Yan, ada empat jenis stainless steel food grade yang umum digunakan:

 

Baca Juga : RSUD Kanjuruhan Gandeng OkeJek, Tebus Obat Bebas Antre dan Diantar ke Rumah

1. Stainless Steel 201: Memiliki harga yang cukup ekonomis dengan sifat tahan panas karena mengandung 16% kromium dan 7% nikel. Sayangnya, jenis ini mudah mengalami korosi, terutama jika terlalu sering terkena garam dan air asin.

 

2. Stainless Steel 304: Mengandung 18% kromium dan 8% nikel, sehingga tahan korosi dan tahan panas hingga 800°C.

 

3. Stainless Steel 316: Memiliki kelebihan mengandung molibdenum yang bersifat anti korosi dari asam.

 

4. Stainless Steel 430: Mengandung 17% kromium dan 0% nikel. Meskipun cukup kokoh, jenis ini lebih rentan berkarat.

 

Dengan memahami perbedaan ini, Anda dapat memilih peralatan masak stainless steel yang sesuai dengan kebutuhan dan memastikan keamanan dalam penggunaannya.


Topik

Kesehatan Teflon wajan anti lengket bahaya teflon



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni