JATIMTIMES - Resolusi tahun lalu belum tercapai? Jangan khawatir. Awal tahun baru 2025 merupakan waktu yang tepat untuk mencoba lagi resolusi dengan strategi yang lebih matang. Menerapkan SMART menjadi salah satu solusi agar resolusi tahun ini tak gagal.
Lalu apa maksudnya SMART? Mari simak penjelasan dokter spesialis kejiwaan Rumah Sakit Islam (RSI) Unisma Malang, dr. Febria Like Erliana, Sp.KJ.
Baca Juga : Nasib Ribuan Pekerja Digantung, Dampak Penggabungan PTPN Jadi Tiga Sub Holding
dr. Febria Like Erliana, Sp.KJ., Psikiater di RSI Unisma, menjelaskan bahwa seseorang harus memahami terlebih dahulu makna dari resolusi. Resolusi tahun baru adalah janji kepada diri sendiri untuk memulai kebiasaan baik dan meninggalkan kebiasaan buruk.
Namun, untuk mewujudkannya, tentunya tidaklah mudah. Perlu effort yang harus dilakukan oleh seseorang atas resolusinya. Diperlukan pendekatan yang tepat agar resolusi tidak berakhir sebagai sekadar rencana.
Menurut dr. Febria, sebelum membuat resolusi, penting untuk merefleksikan perjalanan hidup selama setahun terakhir. Artinya, seseorang harus merenungkan tantangan yang dihadapi, pencapaian yang diraih, serta hal-hal yang ingin diperbaiki atau ditingkatkan. Refleksi ini akan membantu seseorang dalam menetapkan tujuan yang lebih realistis dan relevan.
"Renungkan apa saja tantangan atau badai kehidupan yang telah terjadi serta pencapaian yang diperoleh sebelumnya sekecil apapun. Lalu identifikasi hal apa saja hal yang ingin diperbaiki atau ditingkatkan," jelasnya.
Namun, fakta menunjukkan bahwa menjalankan resolusi tidaklah mudah. Hal inipun dibuktikan dalam sebuah survei. Berdasarkan survei Forbes Health pada 2023, hanya 1 persen responden yang berhasil mencapai resolusinya dalam setahun.
Salah satu penyebab utama kegagalan ini adalah procrastination atau kebiasaan menunda-nunda. Maka dari itu, kebiasaan inilah yang tentunya harus dapat dihilangkan seseorang agar dalam resolusi yang dicanangkan dapat terwujud sesuai harapan.
Untuk mengatasi hal tersebut, dr. Febria merekomendasikan metode SMART dalam menetapkan resolusi. SMART adalah akronim dari:
S: Specific (spesifik), artinya tujuan harus dirumuskan secara jelas dan rinci.
M: Measurable (terukur), sehingga progres dapat dievaluasi.
A: Achievable (dapat dicapai), masih memiliki kemungkinan untuk dicapai.
R: Relevant (relevan), sesuai dengan kondisi masing-masing, apakah resolusi tersebut benar-benar penting.
T: Time-bound (berbatas waktu), memberi batas waktu pencapaian agar tetap fokus.
Baca Juga : Trotoar Baru Jalan Mastrip: Ikon Ramah Pejalan Kaki di Kota Blitar
Selain itu, dukungan dari orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau komunitas, juga berperan penting. Jika diperlukan, berkonsultasi dengan profesional kesehatan mental dapat menjadi langkah strategis untuk mendapatkan panduan yang lebih personal.
RSI Unisma, misalnya, menyediakan layanan kesehatan mental dengan tenaga medis yang kompeten, termasuk dokter spesialis kejiwaan seperti dr. Febria. Konsultasi dapat membantu mengatasi hambatan, termasuk procrastination, sehingga resolusi lebih mungkin tercapai.
"Tahun baru adalah awal yang baik untuk memulai. Jangan takut mencoba, karena setiap langkah kecil tetap berarti," ujar dr. Febria. Dengan pendekatan SMART dan dukungan yang tepat, resolusi tahun baru dapat diwujudkan menjadi kenyataan.