JATIMTIMES - Hidran menjadi salah satu kebutuhan mitigasi kedaruratan kebakaran. Sayangnya unit hidran yang dimiliki Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkarmat) Kota Batu belum ideal. Hanya ada 10 unit dari kebutuhan 30 hidran yang tersebar di beberapa titik krusial.
Hal tersebut dibenarkan Kabid Pencegahan Damkarmat Kota Batu Santoso Wardoyo. Menurut dia, jumlah hidran di Kota Batu masih minim jika dibandingkan kebutuhan. Hanya 10 hidran yang dipastikan berfungsi.
Baca Juga : Tingkatkan Penerapan Elektronifikasi Transaksi, Bank Jatim Launching Kartu Kredit Pemda
"Harusnya memang butuh 30 titik hidran agar dalam kondisi darurat kebakaran kita bisa ambil airnya di situ. Sekarang baru punya 10 titik hidran publik," kata Santoso.
Santoso menjelaskan, hidran publik yang dimaksud adalah hidran yang diletakkan di ruang publik kota untuk keperluan pemadaman darurat. Berbeda dengan hidran di gedung-gedung privat, hidran publik digunakan pemadam di ruang seperti fasilitas umum dan pemukiman padat.
"Di tiga kecamatan, masing-masing desa juga masih belum punya (hidran)," kata dia.
Beberapa titik yang sudah terpasang yakni di area dekat dengan wisata, alun-alun kota dan beberapa titik lain. Meski kekurangan, kata Santoso, jumlah hid an dibandingkan dengan wilayah Kota Batu masih cukup baik meski belum ideal.
"Ada di dekat Hotel Orchid, alun-alun. Sidomulyo ada di beberapa titik. Juga di Sumber Brantas ada. Jumlahnya 10 itu belum ideal tapi masih cukup baik dibandingkan kota lain, melihat wilayah Kota Batu," bebernya.
Baca Juga : Cegah Peredaran Rokok Ilegal, Satpol PP Kabupaten Malang Sasar Anak Muda di Tumpang
Jumlah kebutuhan 30 unit hidran, menurut dia, akan lebih baik karena mempercepat pelayanan penuh dan lebih efektif. "Lebih baik lagi jika satu desa satu titik agar bisa lebih cepat," tambahnya.
Terkait hal ini, pihak dinas sudah mengomunikasikan untuk perencanaan penambahan sejak beberapa tahun terakhir. Namun saat ini dianggap belum prioritas. Kendati kebakaran di Kotq Batu makin minim, bagi Santoso, perihal kewaspadaan dan mitigasi peralatan tetap harus diperhatikan.
"Jumlah kebakaran memang sudah sedikit. Saat ini sampai pertengahan tahun mungkin hanya sekitar 30 kejadian. Berbeda dengan penyelamatan atau permintaan evakuasi non-kebakaran seperti hewan yang tinggi sampai ratusan setiap tahun," imbuh Santoso.