JATIMTIMES - Tragedi tanah longsor di Dusun Sukorejo, Desa Bumirejo, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, telah mengakibatkan korban jiwa. Minggu malam 30 Juni 2024, tim penyelamat menemukan dua korban, Jarianto dan Mugiono, dalam kondisi meninggal dunia. Kedua korban ditemukan pada pukul 22.51 WIB, terbaring berdekatan di lokasi longsor.
Kapolsek Kesamben AKP Suhartono mengonfirmasi penemuan tersebut. "Dua korban yang sudah ditemukan, yaitu saudara Jarianto dan Mugiono. Mereka ditemukan di lokasi yang berdekatan," jelas Suhartono.
Baca Juga : Arkeolog: Makam Tiga Putri Mataram di Blitar Warisan Mataram Islam, Bukan Makam Habib Yaman
Jasad kedua korban segera dibawa ke rumah duka untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh tim medis dan tim Inafis Polres Blitar.
Tanah longsor yang menimpa kawasan tersebut terjadi dua kali pada Minggu. Peristiwa pertama terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, saat tebing di lokasi runtuh dan menimpa kandang ayam di bawahnya. "Saat longsor pertama, dua orang berada di kandang ayam, yaitu Gunawan, pemilik kandang, dan Anto, pekerja yang sedang memanen ayam," ungkap Sunarji, salah satu saksi mata. Sunarji dan beberapa warga setempat segera berusaha menolong para korban yang tertimbun.
Anto berhasil diselamatkan dari reruntuhan oleh Sunarji, meskipun tubuhnya sebagian masih terjebak di bawah puing-puing. Namun, Gunawan, yang merupakan pemilik kandang, masih belum ditemukan. "Saat kami berusaha menolong Anto, tiba-tiba terjadi tanah longsor susulan yang lebih besar," kata Sunarji, menggambarkan situasi panik saat longsor kedua terjadi.
Longsor susulan ini kemudian menimbun Jarianto dan Mugiono, yang saat itu sedang membantu evakuasi.
Menurut Suhartono, proses pencarian Gunawan akan dilanjutkan pada esok hari. "Lokasi korban Gunawan diperkirakan berjarak sekitar tujuh meter ke timur dari lokasi dua korban yang sudah ditemukan," ujarnya.
Suhartono juga mengimbau masyarakat untuk menjauhi lokasi tanah longsor guna menghindari risiko longsor susulan. "Yang berada di lokasi hanya alat berat dan tim Basarnas yang menguasai medan," tambahnya.
Komandan Tim Basarnas Pos SAR Trenggalek Yoni Fariza, menyatakan bahwa pencarian Gunawan dihentikan sementara karena kondisi sudah malam dan dikhawatirkan bisa terjadi longsor susulan. "Malam ini pencarian kami hentikan sementara dan akan dilanjutkan lagi besok pagi," katanya.
Baca Juga : Gantikan Anak Tri Rismaharini, Febryan Kiswanto Pimpin Karang Taruna Surabaya
Peristiwa tanah longsor di Bumirejo ini menunjukkan betapa cepat dan tidak terduganya bencana alam dapat terjadi. Meskipun tidak ada hujan lebat sebelum kejadian, tebing yang rapuh dan posisi kandang ayam yang rawan menjadi faktor utama terjadinya longsor.
Ivong Berttyanto, kepala pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, menegaskan bahwa fokus utama mereka adalah keselamatan nyawa korban. "Kami terus berupaya secepat mungkin untuk menemukan dan menyelamatkan korban yang masih tertimbun," jelasnya.
BPBD juga siap berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Blitar jika diperlukan alat berat untuk membantu proses evakuasi.
Kejadian ini menjadi pengingat bagi masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama di daerah-daerah yang rawan longsor. Pemerintah daerah juga diharapkan terus memperkuat upaya mitigasi bencana dan menyediakan bantuan yang diperlukan untuk masyarakat terdampak.
Sementara itu, tim penyelamat akan melanjutkan upaya mereka dengan harapan menemukan korban terakhir dan memastikan keselamatan di lokasi kejadian.