free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Butuh Regenerasi SDM Pertanian, Pemkot Batu Kembali Siapkan Abang Tani Class

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Nurlayla Ratri

29 - Jun - 2024, 17:07

Placeholder
Pemkot Batu menggodok program Abang Tani Class untuk meningkatkan SDM petani muda dalam pemasaran digital. (Foto ilustrasi pertanian: Istimewa)

JATIMTIMES - Masalah krisis petani muda membuat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu harus memutar otak. Utamanya untuk melakukan pemberdayaan sumberdaya manusia (SDM) bidang pertanian. Salah satunya melalui Sartani Gaya dengan program Anak Bangga Bertani (Abang Tani).

Disampaikan Kepala Bidang Pertanian Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu Puspa Permanasari, dalam penjalanan Abang Tani lebih fokus pelatihan. Tahun lalu, program ini sudah berjalan dengan adanya Digital Marketing Class yang menyasar petani muda.

Baca Juga : Kenapa Stres Berkepanjangan Bisa Memicu Penyakit Lambung? Ini Penjelasan Medisnya

"Untuk pengembangan inovasi Sartani Gaya (Sejahtera Petani Bahagia dan Berdaya), kami mengembangkan Abang Tani Class," kata Puspa saat dikonfirmasi, Sabtu (29/6/2024). 

Ia menjelaskan, Inovasi Sartani Gaya sendiri merupakan perpaduan dari berbagai kegiatan, mulai pembuatan website pemasaran produk pertanian dan UMKM hingga pelatihan pertanian dengan  bekerja sama dengan Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S).

Dalam program tersebut kesejahteraan petani menjadi konsentrasi utama. Selain Abang Tani juga ada sejumlah program lain. Diharapakan, melalui langkah tersebut dapat menjadi stimulan dalam perkembangan sektor pertanian di Kota Batu.

Di era perkembangan teknologi menuntut seluruh sektor untuk dapat berdapatasi dengan kemajuan zaman yang tidak dapat dihindarkan. Tak terkecuali pemasaran digital.

"Kita mulai dari pendampingan pelatihan sampai pengelolaan anggaran. Tahun ini kita lanjutkan, dan masih kami godok," sebut Puspa.

Salah satu penerapannya yakni melalui Website Sartani Gaya yang merupakan fasilitas penjualan melalui beragam fitur yang ditawarkan. Fitur yang dibangun dalam website seperti display produk pertanian Kota Batu hingga informasi harga diharapkan menjadi media informasi yang berguna dalam mendukung kemajuan sektor pertanian.

Masih kata Puspa, Kota Batu dengan potensi alam menjadikan sektor pertanian sebagai unggulan. Kendati diakui, kurangnya minat generasi muda dalam mengembangkan dan mendalami sektor pertanian sangat terlihat dengan fakta rentang usia mayoritas petani di Kota Batu yang tergolong memasuki usia lanjut.

"Kesadaran adanya permasalahan regenerasi pada petani ini yang jadi faktor adanya Kelas Abang Tani," katanya.

Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Buka Kejurprov Karate Forki Jatim 2024, Harapkan Prestasi dari Atlet Kota Malang

Ditambahkan, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan beberapa instansi pendidikan di Kota Batu. Abang Tani Class akan memperkenalkan generasi muda terhadap sektor pertanian dengan narasumber para ahli di bidangnya.

Petani muda menjadi sasaran agar pemasaran digital pertanian bisa berjalan maksimal. Generasi saat ini dirasa lebih melek dan mengikuti perkembangan teknologi informasi. 

"Kalau bukan yang petani muda, mereka lebih tidak memikirkan penjualan yang meluas ke ranah digital misalnya. Maka dari itu menyasar yang muda agar bisa mengikuti dan meningkatkan kelas pasarnya," tambah Puspa.

Sebagaimana diberitakan, Kota Batu dengan sektor unggulan pertanian saat ini kekurangan petani muda. Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan mencatat, petani milenial jumlahnya tak sampai 10 persen. Dari data yang dihimpun, tercatat ada 19 ribu lebih orang yang bekerja di sektor pertanian. Termasuk di dalamnya peternak dan ditambah 4000 buruh tani, menjadi total 23 ribu orang.

Akan tetapi, setelah beberapa kali verifikasi Dinas Pertanian menemukan mayoritas petani berusia senja. Ada 800 petani termasuk milenial atau petani muda. Namun banyak yang tidak terlacak komoditasnya, dan tidak aktif. Bahkan petani muda yang berhasil terdeteksi dengan lengkap termasuk komoditas dan jenis pertaniannya hanya sekitar 100 orang. Padahal, menurut dinas, setidaknya diperlukan regenerasi petani sekitar 30 persen dari jumlah keseluruhan.


Topik

Pemerintahan Kota Batu Abang Tani Class petani muda



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Nurlayla Ratri