JATIMIMES - Dalam perkembangan politik terbaru di Kota Blitar, Hengky Kurniawan, artis nasional sekaligus mantan Bupati Bandung Barat, membuat pernyataan mengejutkan. Melalui unggahan di Instagram pribadinya pada Minggu (23/06/2024), Hengky mengklaim bahwa dirinya telah ditunjuk sebagai bakal calon Wali Kota Blitar (Bacawali) untuk Pilwali 2024.
Hengky menyebut bahwa penunjukan ini datang langsung dari Sekjen PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto, dan Ketua DPP PDI Perjuangan, Djarot Saiful Hidayat. "Saya telah diberi arahan dan penugasan oleh Mas Hasto dan Mas Djarot untuk maju dalam Pilwali Kota Blitar," tulis Hengky dalam unggahannya.
Baca Juga : Masa Tunggu Haji hingga 37 Tahun, Kemenag Kota Batu Anjurkan Daftar Sejak Muda
Kabar ini semakin menarik perhatian setelah Djarot Saiful Hidayat juga dilaporkan telah meminta Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Syahrul Alim, untuk mendukung pemenangan Hengky dalam Pilkada yang dijadwalkan pada 27 November 2024 mendatang.
Namun, klaim Hengky ini masih menjadi topik perdebatan di internal DPC PDI Perjuangan Kota Blitar. Sejumlah politisi lokal dari partai ini belum sepenuhnya sepakat mendukung Hengky sebagai calon yang diusung. Situasi ini mencerminkan adanya perbedaan pendapat dan mungkin ketidaksiapan sebagian pihak di tingkat DPC untuk menerima Hengky sebagai Bacawali.
Menanggapi dinamika yang berkembang, Wali Kota Blitar Santoso, yang juga merupakan kader PDI Perjuangan, menyerukan pentingnya menjaga situasi tetap kondusif. "Saya berharap semua pihak, terutama pimpinan partai politik, turut menjaga kondusifitas. Jangan sampai berita-berita hoax memicu situasi yang tidak diinginkan," kata Santoso dalam sebuah wawancara pada Kamis (27/06/2024).
Santoso menekankan perlunya menjaga ketenangan agar masyarakat dapat menyalurkan hak politiknya dengan baik. "Kita semua harus berupaya menciptakan situasi yang kondusif, sehingga masyarakat bisa menyalurkan hak pilih mereka dengan tenang. Harapannya, Kota Blitar akan mendapatkan pemimpin yang mampu membawa kemajuan lima tahun ke depan," jelasnya.
Soal siapa yang akhirnya akan direkomendasikan oleh PDI Perjuangan sebagai calon Wali Kota, Santoso menegaskan bahwa keputusan tersebut sepenuhnya ada di tangan DPP PDI Perjuangan. "Pelaksanaannya akan dihandle oleh DPP. Kita serahkan sepenuhnya kepada mereka untuk menentukan siapa yang layak diberikan amanah memimpin Kota Blitar," tandasnya.
Santoso juga menambahkan bahwa usia calon tidak menjadi faktor utama dalam pemilihan ini. "Baik muda atau tua, yang penting adalah kemampuan untuk memimpin dan membawa perubahan positif bagi Kota Blitar," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Blitar, Syahrul Alim, mengungkapkan keterkejutannya atas penunjukan Hengky Kurniawan. "Saya belum kenal dengan Mas Hengky sebelumnya, dan baru bertemu pertama kali saat acara ziarah Haul Bung Karno ke-54 kemarin. Kita hanya sempat ngobrol sebentar, dan intinya beliau ditunjuk oleh Pak Djarot untuk Kota Blitar. Saat ini, kami masih menunggu petunjuk lebih lanjut dari DPP," kata Syahrul.
Baca Juga : Presentasi Kostum BEC 2024 Tahap Pertama Sukses Digelar
Syahrul juga menegaskan komitmen DPC untuk mendukung keputusan DPP, meski komunikasi intensif dengan Hengky belum terjalin. "Kami siap mendukung siapapun yang ditunjuk oleh DPP. Kami menunggu keputusan resmi dan akan melaksanakan arahan tersebut," imbuhnya.
Pernyataan ini seolah menjadi respons atas kebingungan di kalangan internal DPC mengenai langkah selanjutnya. Hengky Kurniawan, meski mengklaim telah mendapatkan penugasan, masih harus menunggu keputusan resmi dari DPP PDI Perjuangan.
Sementara itu, publik Kota Blitar menanti perkembangan lebih lanjut mengenai siapa yang akan menjadi calon kuat dalam Pilwali mendatang. Apakah Hengky Kurniawan akan benar-benar diusung sebagai calon Wali Kota, ataukah ada nama lain yang akan muncul dari DPP PDI Perjuangan? Jawaban atas pertanyaan ini masih menjadi tanda tanya besar di panggung politik lokal.
Dengan semakin mendekatnya Pilkada 2024, dinamika politik di Kota Blitar diperkirakan akan semakin intens, dan semua mata kini tertuju pada keputusan DPP PDI Perjuangan yang akan menjadi penentu utama arah politik di kota ini.