JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang segera melakukan kajian rencana transformasi angkutan publik. Dalam kajian tersebut juga termasuk merancang rute yang akan dilalui oleh armada angkutan publik nantinya.
Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat mengatakan, pihaknya sudah mulai memetakan kemungkinan rute yang akan dilalui dalam rencana tersebut. Setidaknya ada 4 lokasi terkait fasilitas umum yang bakal menjadi pertimbangan dalam penerapan transformasi publik tersebut.
Baca Juga : Penertiban Parkir Liar di Kabupaten Blitar, Dishub dan Aparat Gabungkan Kekuatan
"Kita sudah melihat rute yang diminati orang-orang yang selalu mengandalkan pergerakan, itu menuju ke mal, pasar, kantor atau ke pendidikan," jelas Wahyu.
Sementara itu, kajian tersebut juga dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana kelayakan penerapan rencana tersebut. Dan juga akan berhubungan dengan realisasi penyerapan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk merealisasikannya.
"Nah berapa besarannya itu mereka akan melihat sejauh mana kelayakannya dari situ skema pemberian bantuan juga baru akan diberikan. Karena di tahun 2024 akan menyusun kajiannya," tutur Wahyu.
Selain itu, ada beberapa hal lain yang turut dicantumkan dalam kajian tersebut. Seperti kelayakan armada, penambahan fasilitas dalam setiap armada, pelayanan driver hingga besaran tarif yang akan dikenakan. Meskipun pada awal penerapannya nanti akan digratiskan.
"Untuk awal nanti mereka gratis dulu, untuk menikmati. Karena kan BTS tersebut nyaman sekali, karena AC, tepat waktu, tidak menunggu penuh, kemudian pelayanan dari driver ramah, ada wifinya, apabila ngebut oleh operator pasti langsung ditegur," terang Wahyu.
Selanjutnya, untuk menerapkan hal itu, Pemkot Malang juga akan kembali mengoperasikan halte sebagai titik naik turunnya penumpang. Jika rencana itu jadi direalisasikan, hal tersebut juga akan turut disosialisasikan.
Baca Juga : Memulai Petualangan Fotografi: Tips Memilih Kamera Tepat untuk Pemula
"Sementara pada saat mengenalkan bisa ditoleransi. Tapi akan disosialisasi kita ada halte, karena ini kan dihitung waktunya dan harus tepat waktu," kata Wahyu.
Dirinya berharap, rencana tersebut nantinya bisa merubah wajah angkutan publik di Kota Malang. Terlebih dengan berbagai fasilitas yang ditawarkan, harapannya juga dapat meningkatkan rasa nyaman masyarakat dalam menggunakan angkutan publik.
"Jadi orang yang akan menikmati itu akan senang, karena waktunya, tujuannya sudah dapat kita lihat. Walaupun kosong mereka harus berangkat dan nyaman sekali. Kita sudah pernah coba yang ada di Palembang dan Solo," pungkas Wahyu.
