JATIMTIMES - Belakangan ini, Raffi Ahmad menjadi sorotan setelah dirinya dan keluarga besar melaksanakan ibadah Haji di Tanah Suci. Hal itu terjadi karena banyak netizen yang berkomentar jika Raffi tidak fokus beribadah dan lebih asyik membuat konten selama di Mekah.
Usai ramai dibicarakan, Raffi Ahmad akhirnya buka suara. Ia menjelaskan jika konten-konten yang ia bagikan adalah konten yang ia buat saat jam istirahat.
Baca Juga : Pulang dari Haji Apa Wajib Diganggil 'Pak Haji' dan 'Bu Hajjah'? Ini Penjelasan Ustaz Azhar Idrus
"Jadi kalau ada orang yang komen itu kenapa sih dari hari pertama, hari kedua, hari ketiga, kalau lagi haji kok masih bisa posting bisa apa. Jadi saat haji itu ada jam-jamnya. Jadi saat awal kita dateng ke sini ya kan kita langsung tawaf kan habis tawaf, Sa'i, habis itu kan istirahat. Freetime," ujar Raffi.
Terkait dengan ramainya soal pamer ibadah seperti yang ditudingkan netizen terhadap Raffi Ahmad, Gus Baha dalam salah satu ceramahnya pernah membahas soal hukum pamer amal.
Ceramah tersebut tayang di channel YouTube @AlGhifari27. Dalam ceramahnya, Gus Baha menyebut jika dalam hal ini ada dua pandangan. Dimana dalam salah satu sisi menekankan pentingnya menjaga ketulusan (tidak riya), sementara sisi lain menggarisbawahi manfaat memperlihatkan amal baik.
Menurut Imam Ghazali, kata Gus Baha jika seseorang dapat menjaga dirinya dari riya atau sikap pamer, maka memperlihatkan amalnya justru dianjurkan. "Sebab, dengan memperlihatkan kebaikan, hal itu dapat menjadi teladan yang positif bagi orang lain," ujarnya.
Ia pun mengingatkan bahwa orang yang terlalu menutup diri dalam beramal, atau yang disebut dengan istilah humul, juga memiliki sisi baiknya. Dengan menyembunyikan amal, seseorang bisa lebih aman dari godaan untuk pamer atau riya. Namun, ia juga menekankan pentingnya keseimbangan dalam hal ini.
Gus Baha lalu mengambil contoh nabi Muhammad yang memperlihatkan salatnya agar diketahui oleh umat Islam. "Contoh nyata adalah ketika Nabi Muhammad SAW memperlihatkan cara sholat kepada umatnya," ujarnya.
Baca Juga : Kontroversi Perbandingan Fasilitas Jemaah Haji Indonesia dengan Korea
"Jika Nabi Muhammad SAW salatnya tidak diperlihatkan, bagaimana umat bisa tahu cara sholat yang benar?" ujar Gus Baha.
Menurut Gus Baha itu sama saja dengan profesi yang lainnya. Dimana ilmu seseorang harus diketahui oleh orang banyak. "Orang tahu kalau itu bidan ya berdasar tulisan bahwa dia seorang bidan, begitu pula dengan dokter gigi," jelasnya.
Ia pun menyimpulkan jika dalam hal ini amal yang diperlihatkan bukan semata soal pamer, tetapi juga tentang memberikan contoh yang baik dan membantu orang lain.