free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Kisah Mata-Mata Rasulullah yang Jasadnya Dilindungi Lebah

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : A Yahya

18 - Jun - 2024, 17:02

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - Sebuah kisah di zaman Rasulullah SAW yang sangat menarik untuk diulas. Allah SWT menunjukkan kebesarannya, di mana ada jenazah sahabat utusan Rasulullah SAW yang dijaga oleh lebah. 

Kisah ini bermula dari Rasulullah SAW yang mengirimkan 10 mata-mata, seperti riwayat Abu Hurairah. Orang-orang yang dikirim Rasulullah itu dipimpin Ashim bin Tsabit al-Anshari kakek Ashim bin al-Khaththab.

Baca Juga : Yussa Nugraha, Bukan Agen PSSI Tapi Berjasa Mencari Pemain Keturunan Indonesia di Belanda

Kemudian, saat tiba di daerah Huddah, mereka berhenti di sebuah kampung suku Hudhail yang biasa disebut sebagai Bani Luhayan. Keberadaan mata-mata Rasulullah diketahui kaum Bani Luhayan. 

Mereka kemudian mengirimkan 100 prajurit yang merupakan ahli panah untuk mengejar utusan Rasulullah. Mereka pun sempat menemukan sisa makanan dari utusan Rasulullah. Mereka berkata, ‘Ini adalah biji kurma Madinah, kita harus mengikuti jejak mereka.’

Utusan Rasulullah merasa bahwa ada yang mengikutinya. Mereka kemudian bergegas mencaru tempat perlindungan sekaligus untuk bersembunyi. Nampaknya, persembunyian utusan Rasulullah diketahui. 

Kaum Bani Luhayan pun kemudian berkata, ‘Turun dan menyerahlah, kami akan membuat perjanjian dan tidak akan membunuh salah seorang di antara kalian.’ 

Ashim bin Tsabit yang memimpin  kelompok itu kemudian berkata, "Aku tidak akan menyerahkan diri pada orang kafir'. Ia kemudian memanjatkan doa, ‘Ya Allah, beritakan kondisi kami ini kepada Nabi-Mu SAW".

Puluhan tombak kemudian dilempar ke arah persembunyian utusan Rasulullah. Nahas, tombak-tombak itu mengenai dan menewaskan beberapa utusan Rasulullah, termasuk Ashim bin Tsabit. Saat itu, hanya tinggal tiga utusan Rasulullah yang masih hidup.

Ketiganya adalah Hubaib, Zaid bin Dasnah dan satu lagi lelaki.  Laki-laki yang ketiga itu berkata, ‘Ini adalah penghianatan pertama. Demi Allah, aku tidak akan berkompromi kepadamu karena aku telah memiliki teladan (sahabat-sahabatku yang terbunuh).’

Kaum Bani Luhayan kemudian menombak laki-laki tersebut. Akhirnya, hanya tersisa dua utusan. Mereka kemudian sepakat membuat sebuah perjanjian. Kemudian kaum tersebut membawa pergi utusan Rasulullah dan menjualnya. 

Bani Harits bin Amr bin Nufail kemudian membeli yang membeli Hubaib. Hal ini karene Hubaib merupakan orang yang membunuh al-Harits bin Amir pada peperangan Badar. 
Bani al-Harits berniat untuk membunuh Hubaib.

Baca Juga : UAH Beberkan Cara Agar Bisa Merasakan Nikmat dalam Salat

Hubaib kemudian dibawa ke sebuah tempat untuk dieksekusi. Namun sebelum itu, ia meminta untuk memberikannya kesempatan melaksanakan sholat dua rakaat.
Ia kemudian berkata, "Demi Allah, sekiranya kalian tidak menuduhku berputus asa pasti aku menambah shalatku". 

Lalu Hubaib memanjatkan doa, ‘Ya Allah, susutkanlah jumlah bilangan mereka, musnahkanlah mereka, sehingga tidak ada seorang pun dari keturunannya yang hidup,’ lalu mengucapkan syair:

"Mati bagiku bukan masalah, selama aku mati dalam keadaan Islam. Dengan cara apa saja Allah lah tempat kembaliku. Semua itu aku kurbankan demi Engkau Ya Allah. Jika Engkau berkenan, berkahilah aku berada dalam tembolok burung karena lukaku (syahid)".

Hadist riwayat Al-Bukhari 3989; Abu Dawud 2660, dijelaskan bahwa saat itu juga, Rasulullah SAW menginformasikan kepada para sahabat, bahwa kaum Quraisy mengutus beberapa orang untuk mencari bukti bahwa Ashim bin Tsabit telah terbunuh.

Untuk itu, kaum tersebut mencari jasad Ashim untuk dipotong bagian tubuhnya dan dibawa kepada para pemimpin kaum Quraisy. Bukti meninggalnya Ashim menjadi sangat penting. Sebab, ia merupakan orang yang telah membunuh salah satu pembesar kaum Quraisy. 

Namun saat proses pencarian jasad Ashim ini, pasukan Quraisy tak berhasil membawa potongan jasad Ashim sedikitpun. Terdapat banyak lebah yang kemudian menyerang pasukan Quraisy. Lebah-lebah ini merupakan utusan Allah SWT untuk melindungi jasa Ashim. 


Topik

Agama Rasulullah abu Hurairah mata mata



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

A Yahya