JATIMTIMES - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan mulia yang memiliki banyak keutamaan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur'an dan Hadis. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh dan menjaga diri dari perbuatan yang buruk.
Dalam salah satu ceramahnya, Ustaz Adi Hidayat (UAH) membagikan satu amalan bulan Rajab yang mudah namun memiliki keutamaan yang dahsyat. Menurutnya, inti dari amalan di bulan Rajab adalah perbanyak amal shaleh dan itu tidak ada rinciannya. Oleh karenanya, amalan apa saja sangat baik jika dilakukan di bulan Rajab ini
Baca Juga : Graha Bangunan Hadirkan Lampu Gantung Klasik Fujisan, Pilihan Sempurna untuk Suasana Bergaya Vintage
“Maka para ulama memperkenankan kita untuk memperbanyak amal saleh, baik berupa ibadah ritual tingkatkan shalatnya dari mulai fardhu,” ujar UAH dikutip dari ceramahnya di YouTube Adi Hidayat Official, dikutip Kamis (9/1/2025).
Selain memperbaiki salat fardhu, UAH juga menyarankan untuk meningkatkan salat sunnah. “Tingkatkan dengan tambah amalan salat sunnahnya,” saran UAH.
Salah satunya kata UAH adalah mengerjakan salat sunnah yang mengiringi salat fardhu. “Bisa mengerjakan sunnah yang melekat yang mengiringi setiap salat fardhu dengan rawatib itu,” jelas UAH.
Salat rawatib adalah amalan sunnah yang dilakukan sebelum atau setelah shalat fardhu. Dalam ajaran Islam, ada 12 rakaat salat rawatib yang dianjurkan untuk jangan pernah ditinggalkan. Khusus untuk shalat zuhur ada yang menyebut 2 ada juga yang mengatakan 4 rakaat.
Dahsyatnya 12 Rakaat Salat Rawatib
UAH menyarankan agar 12 rakaat salat rawatib tidak ditinggalkan. “salat rawatib ada 12 rakaat,” ungkap UAH. UAH kemudian menjelaskan, balasan bagi seorang Muslim yang mengamalkan salat rawatib adalah surga. “Jika konsisten dijaga sampai meninggal, dibangunkan satu rumah di surga untuknya,” ujarnya.
Lebih lanjut UAH mengatakan bahwa salat rawatib ini adalah amalan sunnah yang dapat memperbaiki salat fardhu. “salat rawatib itu yang melekat dengan salat fardhu dan menentukan untuk memperbaiki salat fardhu,” jelasnya.
Rincian 12 Rakaat salat Rawatib
Berikut rincian 12 rakaat salat rawatib yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
“Dua sebelum subuh, empat rakaat sebelum zuhur, dua setelah zuhur, dua setelah maghrib, dua rakaat setelah isya,” jelas UAH.
Namun khusus zuhur, jika waktu tidak cukup kata UAH boleh hanya dilakukan 2 rakaat saja. “Jika tidak cukup waktunya, silakan untuk melakukan zuhur dua rakaat,” jelasnya.
Berikut dalil yang menjelaskan mengenai salat sunnah rawatib sebelum zuhur boleh dua rakaat Hadis Ibnu Umar:
حَفِظْتُ مِنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَشْرَ رَكَعَاتٍ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْعِشَاءِ فِي بَيْتِهِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ صَلَاةِ الصُّبْحِ وَكَانَتْ سَاعَةً لَا يُدْخَلُ عَلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فِيهَا حَدَّثَتْنِي حَفْصَةُ أَنَّهُ كَانَ إِذَا أَذَّنَ الْمُؤَذِّنُ وَطَلَعَ الْفَجْرُ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ
Aku hafal dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat: dua rakaat sebelum Zhuhur, dua rakaat sesudahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah ‘Isya dan dua rakaat sebelum salat Subuh. Dan ada waktu tidak dapat menemui Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam . Hafshah Radhiyallahu anhuma menceritakan kepadaku bahwa bila muadzin beradzan dan terbit fajar beliau salat dua rakaat.
UAH mengatakan, bagi yang rutin menjalankan salat sunnah rawatib, maka akan dibangunkan rumah di surga.
Baca Juga : Daftar Kuota Jemaah Haji Reguler Tiap Provinsi, Lengkap dengan Cara Mengeceknya!
“Akan dibangunkan rumah di surga, setelah mendengar itu, maka sahabat kompak mengatakan kami usahakan istiqomah melaksanakan salat sunnah rawatib sampai meninggal dunia,” kata UAH.
Jenis Salat Rawatib
Salat Rawatib dibagi menjadi dua jenis atau dua kategori yaitu Muakkadah (yang sangat dianjurkan) dan Ghairu Muakkadah (yang dianjurkan tetapi tidak terlalu ditekankan). Adapun salat rawatib muakkadah atau yang sangat dianjurkan yaitu sebagaimana yang dijelaskan Ustaz Adi Hidayat.
- 2 rakaat sebelum Subuh
- 4 rakaat sebelum Zuhur
- 2 rakaat setelah Zuhur
- 2 rakaat setelah Maghrib
- 2 rakaat setelah Isya
Sementara salat rawatib ghairu muakkadah atau yang dianjurkan tetapi tidak terlalu ditekankan yaitu:
- 2 rakaat sebelum Zuhur
- 4 rakaat sebelum Ashar
- 2 rakaat sebelum Maghrib
- 2 rakaat sebelum Isya.