JATIMTIMES - Menuju Pilkada Blitar 2024, teka-teki siapa yang akan mendampingi Bupati Blitar, Rini Syarifah (Mak Rini) semakin menarik perhatian. Sebagai calon petahana, Mak Rini telah menerima rekomendasi dari DPP PKB untuk maju kembali.
Namun, hingga kini, belum ada kepastian siapa yang akan menjadi pasangan politiknya dalam pemilihan mendatang.
Baca Juga : Bupati Sanusi Salat Iduladha dan Serahkan Hewan Kurban di Masjid Agung Baiturrahman Kepanjen
Ketua Desk Pilkada DPC PKB Kabupaten Blitar, Maskur, mengungkapkan bahwa saat ini ada dua calon internal yang dipertimbangkan untuk mendampingi Mak Rini, yakni Arif Kurniawan dan Wima Brahmantya.
Keduanya telah mendaftar dan siap menjalani Uji Kelayakan dan Kepatuhan (UKK) dari DPP PKB. “Sangat mungkin salah satu dari mereka bakal mendampingi Mak Rini. Apa yang tidak mungkin di politik,” ujarnya.
Namun, Maskur juga menegaskan bahwa peluang bagi calon dari luar PKB tetap terbuka lebar. Ia menyatakan, “PKB masih berkomunikasi dengan partai politik lain. Semua masih mungkin, kita tunggu saja,” imbuhnya.
Ini menunjukkan fleksibilitas PKB dalam merespons dinamika politik di Kabupaten Blitar.
Novi Catur Muspita, pengamat politik dan sosiolog dari Universitas Islam Blitar (Unisba) Blitar, memberikan pandangan yang menarik mengenai situasi ini. Menurutnya, kemungkinan hadirnya calon dari luar PKB untuk mendampingi Mak Rini sangat nyata dan bisa membawa kejutan.
"Politik sering kali penuh dengan kejutan, terutama di saat-saat menjelang pemilihan seperti ini. Kemungkinan munculnya calon dari luar PKB sangat terbuka, dan ini bisa menjadi langkah strategis bagi PKB," ujar Novi pada Minggu (16/6/2024).
Novi menjelaskan bahwa memilih calon pendamping dari luar PKB bisa memperkuat posisi Mak Rini dalam menghadapi persaingan yang ketat di Pilkada. "Jika PKB dapat menemukan calon dari luar yang memiliki popularitas atau pengaruh kuat, ini bisa menjadi strategi efektif untuk memperluas basis dukungan dan menarik pemilih dari berbagai latar belakang," tambahnya.
Ia juga menilai bahwa keputusan ini menunjukkan PKB siap untuk beradaptasi dan merespons kebutuhan politik yang dinamis.
Baca Juga : Peringati Yadnya Kasada: Wisata Bromo Ditutup 4 Hari , Catat Tanggalnya!
Saat ini, dua kandidat internal yang sudah dikenal luas adalah Arif Kurniawan dan Wima Brahmantya. Arif dikenal dengan visinya untuk “Mewujudkan Kabupaten Blitar Maju Desane Sejahtera Masyarakate,” dengan fokus pada pemberdayaan masyarakat desa dan peningkatan kualitas hidup di tingkat lokal.
Sementara itu, Wima, dengan latar belakang keluarganya dan pengaruh dalam kesenian dan olahraga, menekankan pendekatan hati-hati dalam berkoalisi dengan partai lain. "Kita jajaki semua peluang dan cari timing yang tepat," kata Wima.
Meski demikian, Novi menggarisbawahi bahwa mempertimbangkan calon dari luar bisa membawa dinamika baru dalam Pilkada ini. "Langkah PKB untuk membuka peluang bagi calon dari luar menunjukkan bahwa mereka ingin tetap fleksibel dan merespons perubahan dengan cepat. Ini bisa menjadi kejutan dalam Pilkada Blitar 2024," jelasnya.
Novi juga menambahkan bahwa calon dari luar PKB bisa datang dari berbagai latar belakang, baik sebagai tokoh independen atau dari partai lain yang memiliki visi yang sejalan dengan Mak Rini. "Mereka bisa membawa perspektif baru dan memperkuat koalisi dengan mendatangkan basis pemilih yang lebih luas," ujarnya.
Dengan masih terbukanya semua kemungkinan ini, masyarakat Blitar akan terus menantikan perkembangan terbaru tentang siapa yang akan mendampingi Mak Rini. Pilkada Blitar 2024 menjanjikan persaingan yang ketat dan penuh kejutan, terutama dengan potensi hadirnya calon pendamping dari luar PKB yang bisa mengubah lanskap politik Kabupaten Blitar secara signifikan.