JATIMTIMES - Bupati Blitar Rini Syarifah atau yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Mak Rini secara resmi telah mengajukan diri sebagai bakal calon Bupati Blitar di Pilkada 2024. Langkah ini menegaskan keseriusannya untuk melanjutkan kepemimpinan di Blitar, setelah berhasil memperoleh rekomendasi pertama dari Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (DPP PKB).
Namun, pertanyaan yang masih mengemuka adalah: siapakah yang akan menjadi pendamping Mak Rini dalam perhelatan Pilkada mendatang?
Baca Juga : Sebagian Muslim di Jogja hingga Jakarta Laksanakan Salat Idul Adha Hari Ini
Pada Jumat (14/06/2024), Mak Rini secara resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon Bupati Blitar di kantor DPC PKB Kabupaten Blitar. Ini merupakan langkah awal yang krusial dalam upayanya untuk kembali memimpin Kabupaten Blitar. Sejauh ini, dua nama telah muncul sebagai bakal calon Wakil Bupati Blitar yang akan mendampingi Mak Rini, yaitu Arif Kurniawan dan Wima Brahmantya.
Arif Kurniawan: Visi Maju dan Sejahtera untuk Blitar
Arif Kurniawan bukanlah wajah baru dalam dunia politik dan organisasi di Blitar. Ia telah menorehkan jejak panjang dalam berbagai posisi strategis di PKB dan dikenal sebagai figur muda yang penuh semangat dan visi.
Karier politik Arif dimulai sebagai Sekretaris DPRt PKB Sukorejo pada tahun 2015 hingga 2018, dan kini ia menjabat sebagai Sekretaris Garda Bangsa Kota Blitar periode 2021-2026 serta Wakil Sekretaris DPC PKB Kota Blitar periode 2018-2021. Dengan latar belakang ini, Arif datang membawa visi besar untuk Blitar: "Mewujudkan Kabupaten Blitar Maju Desane Sejahtera Masyarakate."
Arif menegaskan pentingnya meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa dan memberdayakan potensi lokal. "Kehidupan yang layak tanpa kemiskinan dan kemandirian di setiap desa adalah prioritas utama saya. Kami akan memberdayakan potensi-potensi lokal, dari tingkat RT hingga tingkat RW, dengan merata dan tuntas," tegas Arif dalam salah satu pernyataannya.
Selain itu, Arif juga menekankan pentingnya akses kesehatan dan pendidikan yang layak di setiap desa sebagai fondasi utama dari agendanya. Pengalamannya sebagai pendamping program RT Keren di Kota Blitar memberinya wawasan mendalam tentang kebutuhan dan tantangan masyarakat desa.
"Kami berkomitmen untuk memperbaiki dan memperluas jangkauan layanan kesehatan dan pendidikan di seluruh Kabupaten Blitar,” tambahnya.
Tak hanya itu, Arif juga melihat potensi besar dalam pengembangan pariwisata desa. "Kami percaya bahwa pengembangan pariwisata di tingkat desa tidak hanya akan meningkatkan perekonomian lokal, tetapi juga akan memberikan dampak positif dalam memajukan seluruh Kabupaten Blitar secara keseluruhan,” ujarnya dengan optimisme.
Wima Brahmantya: Meneruskan Jejak sang Ayah
Di sisi lain, Wima Brahmantya anak mantan Bupati Blitar Herry Nugroho juga menunjukkan keseriusan untuk mendampingi Mak Rini. Dikenal sebagai sosok yang aktif di dunia kesenian dan olahraga, Wima datang dengan dukungan dari para pendukungnya dan membawa nama besar keluarganya dalam upaya untuk berkompetisi di Pilkada Blitar 2024.
Wima menekankan pentingnya strategi yang matang dalam memilih partai koalisi. "Kami menjajaki setiap peluang, mengetuk pintu setiap partai untuk mencocokkan visi dan misi. Apalagi, PKB adalah salah satu partai besar di Kabupaten Blitar," jelas Wima saat mengembalikan berkas pendaftaran di kantor DPC PKB Kabupaten Blitar.
Meskipun ia mengakui bahwa keputusan DPP PKB untuk memberikan rekomendasi kepada Mak Rini sebagai bakal calon Bupati Blitar membuat persaingan menjadi ketat, Wima menyatakan kesiapannya untuk mendampingi Mak Rini sebagai calon Wakil Bupati.
Baca Juga : Tjutjuk Sunario dan Mak Rini Bersaing Ketat, Rebut Rekomendasi Demokrat
"Kami siap memposisikan diri sebagai calon Wakil Bupati dan berharap ini disambut baik oleh beliau," terangnya.
Ketua Desk Pilkada PKB Kabupaten Blitar, Maskur, menyatakan bahwa peluang kedua kandidat, Arif Kurniawan dan Wima Brahmantya, untuk mendampingi Mak Rini masih sangat terbuka. "Sangat mungkin salah satu dari mereka bakal mendampingi Mak Rini. Apa yang tidak mungkin di politik," ucap Maskur menekankan bahwa keputusan akhir tetap berada di tangan DPP PKB.
Selain itu, Maskur juga membuka kemungkinan bahwa pendamping Mak Rini bisa berasal dari luar PKB. "PKB masih melakukan komunikasi dengan partai politik lain. Semua masih mungkin, kita tunggu saja," pungkasnya.
Pandangan Pengamat Politik dan Sosiolog
Menurut Novi Catur Muspita, pengamat politik dan sosiolog dari Universitas Islam Blitar (Unisba Blitar), situasi saat ini mencerminkan dinamika politik yang umum terjadi menjelang Pilkada. "Ketika petahana mencalonkan diri kembali, pemilihan pendamping menjadi krusial. Ini bukan hanya tentang mencari sosok yang dapat melengkapi kelemahan, tetapi juga seseorang yang dapat membawa dukungan elektoral yang signifikan," ujar Novi.
Novi menambahkan bahwa keduanya, baik Arif maupun Wima, memiliki kekuatan masing-masing yang dapat memberikan keuntungan strategis bagi Mak Rini. "Arif Kurniawan dengan rekam jejaknya di PKB dan komitmennya terhadap pengembangan desa, serta Wima Brahmantya dengan nama besar keluarganya dan pengaruhnya di dunia kesenian dan olahraga, keduanya membawa keunikan yang dapat menarik berbagai segmen pemilih," jelasnya.
Lebih lanjut Novi memprediksi bahwa calon pendamping Mak Rini bisa saja datang dari luar PKB dan di luar nama yang sudah beredar, yaitu Arif Kurniawan dan Wima Brahmantya. "Politik sering kali penuh dengan kejutan. Dalam konteks Pilkada Blitar, kemungkinan munculnya calon dari luar PKB atau bahkan sosok yang tidak diperkirakan sebelumnya sangat terbuka," kata Novi.
Menurut Novi, keputusan PKB untuk mempertimbangkan calon dari luar partai adalah langkah strategis yang bisa memperluas dukungan politik. "Dalam situasi politik yang dinamis, membuka peluang bagi calon dari luar bisa menjadi strategi efektif untuk menarik pemilih dari berbagai spektrum. Ini bisa menjadi cara bagi PKB dan Mak Rini untuk memperkuat koalisi dan mengamankan posisi mereka dalam Pilkada mendatang," jelasnya.
Dengan dinamika yang masih berkembang dan komunikasi yang terus dilakukan antara PKB dan partai-partai lain, teka-teki tentang siapa yang akan mendampingi Mak Rini di Pilkada Blitar 2024 masih menjadi topik hangat di kalangan politik dan masyarakat Blitar. Langkah selanjutnya akan sangat menentukan arah kampanye dan potensi koalisi di masa mendatang.
Sementara itu, masyarakat Blitar menantikan siapa yang akan menjadi pasangan Mak Rini dalam perjalanan panjang menuju Pilkada 2024. Apakah Arif Kurniawan dengan visi “Maju Desane Sejahtera Masyarakate” atau Wima Brahmantya yang membawa jejak besar keluarganya akan menjadi pendamping ideal, hanya waktu yang akan menjawab. Yang pasti, Pilkada Blitar 2024 menjanjikan dinamika politik yang menarik dan menentukan masa depan Kabupaten Blitar.