free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bupati Malang Turut Launching Rumah Pangan, Upaya Percepatan Penurunan Stunting

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

14 - Jun - 2024, 23:29

Placeholder
Bupati Malang HM. Sanusi (kemeja putih, pakai peci) saat menghadiri serangkaian agenda Launching Rumah Pangan B2SA yang berlangsung di Kantor Desa Bululawang pada Jumat (14/6/2024). (Foto: Prokopim Kabupaten Malang)

JATIMTIMES - Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI serta Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) melaunching Rumah Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA). Kegiatan Launching Rumah Pangan B2SA berlangsung di delapan kabupaten/kota di Jatim, termasuk di Kabupaten Malang.

Sementara itu, serangkaian agenda launching yang berlangsung di Kabupaten Malang diselenggarakan di Kantor Desa Bululawang. "Dengan kehadiran Rumah Pangan B2SA ini menjadi sarana untuk sosialisasi, edukasi, dan implementasi kepada masyarakat dalam menerapkan pola konsumsi pangan," ujar Bupati Malang HM. Sanusi dalam sambutannya saat menghadiri agenda Launching Rumah Pangan B2SA di Kantor Desa Bululawang, Jumat (14/6/2024).

Baca Juga : Tekankan Transparansi dan Kejujuran, Rektor UIN Malang Imbau Calon Mahasiswa Unggah Data Real

Dijelaskan Bupati Sanusi, Rumah Pangan B2SA merupakan upaya pemerintah dalam rangka meningkatkan kualitas konsumsi pangan masyarakat. "Sehingga muaranya ditujukan dalam menunjang percepatan penurunan stunting serta pengentasan gizi buruk dan gizi kurang pada anak," ujarnya.

Bupati Sanusi menambahkan, pola konsumsi yang kurang memadai dapat berpotensi menyebabkan tiga masalah gizi. Yakni meliputi undernutrition yang dapat berdampak pada stunting hingga gizi buruk; overnutrition yang memicu obesitas dan kelebihan berat badan; serta defisiensi zat mikro misalnya anemia karena kekurangan zat besi.

Selain itu, permasalahan gizi juga dapat memicu beberapa dampak buruk. Di antaranya menghambat perkembangan kecerdasan otak serta menurunnya fungsi kognitif bagi penderita. Sedangkan bila tidak segera tertangani, maka dalam jangka panjang juga dapat berdampak pada penurunan produktivitas.

Sementara itu, untuk dampak secara tidak langsung dari adanya permasalahan gizi tersebut di antaranya adalah menimbulkan permasalahan sosial dan ekonomi. "Maka yang menjadi fokus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang adalah mengarahkan pola konsumsi masyarakat ke arah konsumsi pangan B2SA," imbuhnya.

Melalui Rumah Pangan B2SA tersebut, disampaikan Bupati Sanusi, diharapkan bisa menjadi sarana sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat yang akan diintegrasikan dengan kegiatan penanganan stunting lainnya. "Rumah Pangan B2SA ini menjadi langkah preventif dalam menunjang upaya menurunkan prevalensi stunting di Kabupaten Malang, termasuk di Kecamatan Bululawang," pungkas Bupati Sanusi.

Baca Juga : Pimpin Subuh Keliling di Gondanglegi, Bupati Sanusi: Semoga Menjadi Sarana Membangun Budaya Baik

Sebagaimana diberitakan, beragam upaya yang telah dilakukan Pemkab Malang berdampak signifikan terhadap penurunan stunting. Hal itu dapat dibuktikan dengan data prevalensi stunting Kabupaten Malang selama kurun waktu tiga tahun terakhir yang selalu mengalami penurunan.

Pada data terbaru berdasarkan hasil bulan timbang pada Bulan Februari 2024, stunting di Kabupaten Malang mengalami penurunan di angka 6,2 persen dari tahun sebelumnya yakni 6,4 persen.


Topik

Pemerintahan rumah pangan bupati sanusi stunting pemkab malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana