JATIMTIMES - Demi menekan inflasi dan menstabilisasi pasokan dan harga pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang menghadirkan Kios Pangan di Kota Malang. Kios Pangan resmi dihadirkan di sejumlah pasar di Kota Malang, Sabtu (8/6/2024).
Dilaunchingnya Kios Pangan ini dilakukan oleh Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Maino Dwi Hartono bersama Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan serta Direktur Perumda Tugu Aneka Usaha (Tunas) atau Rumah Potong Hewan (RPH) Kota Malang Dodot Tri Widodo di Kios Pangan, Pasar Dinoyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang.
Mereka juga berkeliling melihat kios pangan di Pasar Dinoyo. Kemudian juga bertanya kepada pedagang harga terkini dan kendala yang dialami para pedagang.
Baca Juga : FIFGROUP di Semesta Berpesta Tasikmalaya, Nikmati Festival Musik Sembari Penuhi Segala Kebutuhan Pembiayaan
Menurut Maino Kios Pangan Kota Malang jadi yang pertama di-lauching.
"Kota Malang pertama di-launching, ini curi start. Tapi gak papa lebih dulu, padahal kami (Badan Pangan Nasional) masih buat petunjuk teknis awal Mei. Ini kejutan buat kami,” ucap Maino.
Pemerintah Kota Malang mendapatkan apresiasi karena lebih dahulu menghadirkan 37 outlet yang tersebar di tiga Pasar Kota Malang. Selain Pasar Dinoyo ada Pasar Oro-Oro Dowo dan Pasar Kasin.
Dengan hadirnya Pasar Pangan ini masyarakat akan dimudahkan mendapatkan sembako dengan harga murah dan terjangkau. Sebab bahan sembako dihadirkan langsung dari produsennya.
Terlebih Dispangtan Kota Malang telah bekerjasama dengan stakeholder untuk men-support Kios Pangan.
“Jadi dari petani langsung ke Kios Pangan, jadi warga bisa dapet harga yang terjangkau,” imbuh Maino. Tak hanya sembako, sayur, daging juga ada di Kios Pangan.
Menurut Maino strategi ini agar bisa diikuti oleh kota/kabupaten serta provinsi lainnya. Selain menekan inflasi, diharapkan bisa mensejahterakan masyarakat.
Baca Juga : Pihak Kelurahan Candirenggo Beberkan Kronologi Aset Pemkab Malang yang Diakui Pihak Lain
Sementara itu Kepala Dispangtan Kota Malang Slamet Husnan, menambahkan Kios Pangan ini dihadirkan untuk memperpendek rantai pasok. Dengan demikian harga dari tingkatan petani ke pedagang tidak tinggi.
“Untuk Kios Pangan ini barangnya langsung dari petani ke pedagang. Jadi harganya bisa selisih antara Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu,” ujar Hasnan.
Bagi yang ingin memenuhi kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bisa datang ke outlet atau kios, terdapat tulisan Kios Pangan. Sehingga pembeli akan dimudahkan untuk mencari toko yang menjual dengan harga terjangkau.
Diketahui dalam kegiatan ini juga dilakukan penandatanganan nota kesepahaman dengan stakeholder yang nantinya akan berkontribusi untuk Kios Pangan. Mulai dari petani, peternak dan sebagainya yang berada di wilayah Malang Raya.
Selain itu juga dilakukan penanaman cabai secara simbolis untuk menekan inflasi. Mengingat cabai salah satu penyebab terjadinya inflasi.