JATIMTIMES - Tim dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Hewan Dimoro pada Rabu, 5 Juni 2024. Dalam kegiatan tersebut, petugas menemukan empat ekor sapi yang diduga terinfeksi penyakit Lumpy Skin Disease (LSD), penyakit kulit yang dapat menular di antara hewan ternak.
Kepala DKPP Kota Blitar Dewi Mesitoh dalam keterangan resminya membenarkan temuan tersebut. "Kami mendapati empat ekor sapi terindikasi terkena LSD selama sidak hewan kurban di Pasar Hewan Dimoro," terangnya, Jumat (7/6/2024).
Baca Juga : Dorong Masyarakat Lakukan Gaya Hidup Sehat, Pj Wali Kota Kediri Senam Bersama Yayasan Jantung Indonesia
Menurut Dewi, sapi-sapi yang terinfeksi tersebut berasal dari peternak di luar Kota Blitar. Langkah cepat langsung diambil oleh tim DKPP dengan meminta pemilik sapi segera membawa hewan tersebut keluar dari area pasar untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Lumpy Skin Disease (LSD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus yang menimbulkan lesi kulit dan dapat menyebabkan penurunan produksi susu dan penurunan berat badan pada sapi. Penyakit ini dapat menyebar dengan cepat melalui serangga penghisap darah seperti lalat dan nyamuk.
Selain temuan LSD, petugas juga menemukan beberapa sapi yang menderita penyakit parasit. "Kami juga menemukan sejumlah penyakit parasit pada sapi-sapi yang diperjualbelikan di pasar," ungkap Dewi.
Di antara penyakit parasit yang ditemukan, sembilan ekor sapi terjangkit Helminthiasis atau penyakit cacing, satu ekor sapi mengalami infeksi caplak, dan tiga ekor lainnya menderita scabies.
Langkah-langkah penanganan segera dilakukan oleh petugas DKPP. Sapi-sapi yang terinfeksi penyakit parasit langsung diberikan obat dan disemprot dengan disinfektan untuk mengurangi risiko penyebaran penyakit.
"Kami berusaha memastikan semua sapi yang ada di pasar dalam kondisi sehat dan aman, terutama menjelang Hari Raya Idul Adha," tambah Dewi.
Sidak ini melibatkan sepuluh petugas dari DKPP Kota Blitar yang secara intensif memeriksa kesehatan sapi yang dijual di Pasar Hewan Dimoro. Inspeksi ini merupakan bagian dari upaya DKPP untuk memastikan bahwa hewan kurban yang dijual memenuhi standar kesehatan yang ketat dan tidak membahayakan masyarakat yang akan mengonsumsinya.
Baca Juga : Jelang Idul Adha, RPH Kota Malang Siapkan Juleha Tersertifikasi
Hari Raya Idul Adha yang semakin dekat meningkatkan aktivitas perdagangan hewan kurban di pasar-pasar hewan. Kondisi ini membuat pengawasan kesehatan hewan menjadi sangat krusial untuk mencegah penyebaran penyakit.
"Kami berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan ketat dan memberikan edukasi kepada peternak serta pedagang untuk menjaga kesehatan hewan mereka," tegas Dewi.
Temuan ini tentu menjadi peringatan bagi para peternak dan pedagang hewan kurban agar lebih waspada dan memperhatikan kesehatan hewan ternak mereka. DKPP Kota Blitar juga mengimbau agar peternak dari luar daerah yang ingin menjual sapi mereka di Kota Blitar memastikan bahwa hewan mereka dalam kondisi sehat dan bebas dari penyakit.
Dengan penemuan ini, diharapkan masyarakat semakin sadar akan pentingnya memilih hewan kurban yang sehat. "Kami ingin masyarakat tenang dan yakin bahwa hewan yang mereka beli untuk kurban benar-benar sehat dan layak untuk dikonsumsi," tutup Dewi Mesitoh.