JATIMTIMES - Di era digital ini, belanja online telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, terutama melalui platform media sosial seperti Instagram. Namun, kemudahan ini ternyata tidak luput dari perhatian oknum-oknum tidak bertanggung jawab.
Penipuan berkedok jualan online di Instagram semakin marak terjadi. Modus yang digunakan pun semakin canggih, membuat banyak orang terjebak dan mengalami kerugian finansial yang tidak sedikit.
Baca Juga : Tambang Pasir Kalibening Lumajang Longsor, 4 Orang Diduga Tertimbun
Salah satu warga di Malang, Ikma (29), mengaku tertipu oleh oknum penjual barang bekas atau thrift shop di Instagram. Mulanya Ikma memesan jaket bekas seharga Rp70 ribu melalui WhatsApp. Saat ditotal beserta ongkos kirim, Ikma harus mentransfer Rp88 ribu.
Keesokan harinya, oknum kembali menghubungi Ikma dengan modus minta transfer kembali senilai Rp112 ribu. Oknum menyebutkan jika jaket tersebut bisa mendapatkan harga Rp70 ribu, dengan syarat aktivasi promo senilai Rp200 ribu.
"Mohon maaf kak ada kendala karena promonya harus diaktivasi terlebih dahulu untuk mendapatkan harga 70.000. Untuk proses aktivasi promonya minimal transaksi 200.000 dan kakak baru melakukan transaksi 88.000. Jadi, kekurangan mencukupi transaksi 200.000 yaitu 112.000," demikian keterangan oknum tersebut.
"Jadi untuk sementara kakak melakukan dana tambahan sementara 112.000 agar promo berlaku dan barang langsung dikirim kakak. Dipahami kakak dananya hanya sementara setelah aktivasi 5-10 menit dananya saya transfer balik ke rek kakak. Proses aktivasi cuman pembelian pertama aja yah," tambah oknum tersebut.
Ikma merasa curiga dan ia tak melanjutkan transaksi dengan oknum tersebut.
Senada dengan Ikma, warga di Malang yang enggan disebut namanya juga tertipu dengan modus yang sama. Bahkan korban tertipu hingga jutaan rupiah.
Awalnya warga tersebut membeli pakaian seharga Rp200 ribu Setelah selesai ditransfer, oknum kembali diminta aktivasi promo senilai Rp699ribu. Sehingga korban diminta transfer lagi senilai Rp499 ribu.
Karena tergiur promonya, korban kembali mentransfer ke rekening oknum. Namun oknum mengaku jika uang senilai Rp499 ribu error sehingga tak bisa dikembalikan. Saat itu, korban dipandu oleh oknum untuk mengoperasikan internet banking agar uangnya kembali. Namun korban malah kembali transfer senilai Rp2 juta. Dari kejadian tersebut, korban mengaku kehilangan Rp3 jutaan.
Untuk menghindari penipuan modus promo tersebut, berikut ini beberapa hal yang perlu kamu perhatikan.
1. Pastikan hanya belanja di situs resmi
Para penipu bisa saja berpura-pura menjadi penjual. Untuk itu, pastikan kamu selalu memeriksa situs belanja tersebut.
Biasanya, situs belanja resmi sudah dilengkapi dengan perangkat keamanan sertifikat SSL. Kamu bisa memeriksa keamanan situs tersebut dari tanda atau simbol gembok yang biasanya terletak di sudut kiri sebelah alamat website.
2. Tidak tergiur dengan promo terlalu besar
Pastikan mencari informasi tentang promo dan penawaran, serta program berhadiah hanya dari akun media sosial dan situs resmi toko tersebut.
3. Perhatikan gelagat si penjual
Bila dia meminta buru-buru melakukan transaksi atau seperti memaksa, maka kamu bisa mulai curiga. Bisa jadi, ini adalah salah satu modus dari si penjual.
4. Pastikan tidak memberikan informasi penting
Baca Juga : Baru Dua Nama Daftar ke Desk Pilkada PKB Kota Batu, Ada Mantan Kadinkes Kabupaten Malang
Data pribadi sebaiknya tidak diberikan kepada sembarang orang karena bisa berbahaya, termasuk ketika belanja online.
5. Gunakan verifikasi keamanan ganda
Kamu bisa menjaga data pribadi dengan memasang verifikasi keamanan ganda seperti kode OTP. Namun, pastikan tidak memberikan kode ini kepada siapa pun, ya!
6. Cek ulang bila ada penawaran mencurigakan
Hampir semua toko online pasti akan memberikan penawaran dan promo menarik. Namun, pastikan kamu memeriksa kembali kebenaran dari penawaran tersebut.
Kamu bisa mengeceknya melalui situs dan akun resmi media sosial toko tersebut.
7. Jangan buru-buru klik link yang diberikan!
Ketika kamu diberikan sebuah link melalui WhatsApp ataupun Telegram, pastikan kamu memeriksa kebenaran dari link tersebut. Hindari langsung klik link karena bisa saja ini adalah modus phising atau pengambilan data pribadi.
8. Hindari melakukan transaksi ke rekening pribadi
Bila kamu belanja di e-commerce dan marketplace, kamu pasti bisa memilih berbagai metode pembayaran, dari transfer ke rekening hingga dengan memakai kartu kredit.
Hal yang paling penting adalah selalu cek nama rekening yang tertera dan pastikan miliki perusahaan atau nama pemilik toko tersebut.
Demikian informasi soal modus penipuan berkedok promo di bisnis online Instagram. Semoga bermanfaat!