JATIMTIMES - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang mulai melakukan berbagai persiapan dalam menyambut Hari Raya Idul Adha 2024. Yakni dengan menggencarkan pemeriksaan kesehatan hewan kurban.
Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan mengatakan bahwa vaksinasi kepada hewan kurban telah dilakukan sejak Januari lalu dan menyasar ke ribuan hewan kurban.
Baca Juga : Tingkatkan Kesejahteraan Petani Kopi, Pemkab Jember Gandeng MAKI Gelar Coffee and Trade Fest 2024
Sehingga diprediksi, pelaksanaan penyembelihan hewan kurban saat Idul Adha di tahun 2024 ini relatif aman. Terutama dari ancaman Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) serta Lumpy Skin Disease (LSD).
“InsyaAllah tahun ini aman, dan pada tahun ini juga tidak ada pembatasan atau penyekatan lalu lintas hewan. Dimana untuk kebutuhan hewan kurban di tahun 2024 ini, sebanyak 6.725 ekor, dengan rincian sapi sebanyak 1.790 ekor dan kambing maupun domba sebanyak 4.935 ekor,” kata Slamet.
Terkait banyaknya kebutuhan hewan kurban di Kota Malang, akan ditopang dengan pasokan dari luar daerah terutama dari wilayah Kabupaten Malang dan sekitarnya.
Di sisi lain, meski tidak ada pembatasan atau penyekatan lalu lintas hewan, untuk hewan kurban yang masuk wilayah Kota Malang tetap harus memenuhi berbagai syarat yang ditentukan. Salah satunya kondisinya benar-benar harus sehat.
“Dibuktikan dengan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari daerah asal. Lalu yang kedua, harus sudah divaksinasi PMK dengan pelaksanaan vaksinasi di tempat asal ternak,” terang Slamet.
Baca Juga : Ketua LP Ma'arif Sidoarjo Diberhentikan PBNU, NU Kota Malang hingga NU Cilacap Undang KH Marzuki Mustamar
Selain vaksinasi, Dispangtan Kota Malang juga gencar melakukan sosialisasi. Yaitu, terkait bahan pangan asal hewan yang ASUH (Aman Sehat Utuh dan Halal).
Dispangtan Kota Malang juga segera melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban. Dengan menyasar tempat-tempat penjualan hewan kurban dadakan yang ada di pinggir jalan maupun ke masjid-masjid dan musala.
“Kalau sudah banyak penjual hewan ternak sapi dan kambing mulai bermunculan, kami akan segera lakukan operasi (inspeksi kesehatan). Sama seperti tahun lalu, kami menggandeng Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya,” tandasnya.