JATIMTIMES - Saat ini, umat Muslim tengah mempersiapkan hewan kurban yang akan disembelih mengingat Hari Raya Idul Adha semakin dekat.
Ibadah kurban ini merupakan ibadah yang memiliki segudang pahala. Selain itu, pelaksanaannya sunah yang dianjurkan Rasulullah.
Baca Juga : Kloter Terakhir Jemaah Haji Embarkasi Surabaya Berangkat, Petugas Sita Rokok hingga Penanak Nasi
Pahala berkurban tidak hanya didapat oleh diri sendiri, melainkan juga para keluarga. Dari hal itulah, banyak yang bertanya-tanya mengenai niat berkurban apakah boleh untuk bersama, termasuk keluarga atau orang yang sudah meninggal dunia.
Terkait dengan hal itu, Ustaz Abdul Somad dalam sebuah ceramahnya menjelaskan alangkah baiknya berkurban untuk kedua orang tua yang masih hidup. Hal ini juga sangat disarankan sebagai wujud bakti seorang anak kepada orang tuanya.
"Kalau bapak ibunya masih hidup, bagus. 'Ayah, emak, tahun ini nggak usah berkurban, pakai duit saya'," kata Ustaz Abdul Somad (UAS) dikutip dari YouTube Tsaqofah TV, Jumat (24/5/2024).
Lalu, untuk hukum berkurban untuk orang yang sudah meninggal, Ustaz Abdul Somad merujuk pada hadis yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah menyembelih hewan kurban dengan niat pahalanya disampaikan kepada umatnya.
"Pertama, Rasulullah menyembelih kambing. Terimalah kurban ini untuk umat Muhammad. Padahal saat itu umat Muhammad sudah banyak yang meninggal dunia karena kurban dilakukan di Madinah. Sedangkan sebelum itu, sudah banyak yang meninggal di Makkah. Itu menunjukkan sampai pada umat Muhammad," ungkapnya.
Selain diniatkan untuk umatnya, Nabi Muhammad SAW juga pernah menyembelih hewan kurban dengan niat ditunjukkan kepada keluarganya. Beberapa dari anggota keluarganya juga telah meninggal dunia.
Baca Juga : 300 Umat Buddha Ikuti Puncak Detik-detik Waisak Malam Ini di Vihara Dhammadipa Arama Kota Batu
"Yang kedua, terimalah untuk keluarga Muhammad. Padahal kambing itu disembelih di Madinah. Sebelum itu sudah meninggal keluarga nabi Muhammad SAW, Khadijah, di Makkah. Itu berarti sampai untuk yang meninggal dunia," paparnya.
UAS pun berpesan kepada umat Muslim agar mau berkurban, terutama bagi orang-orang yang mampu. Di zaman serba modern ini, kekayaan seseorang bahkan bisa dilihat oleh banyak orang karena dipamerkan di media sosial.
Daripada menunjukkan kekayaan berupa harta benda, Ustaz Abdul Somad mengingatkan untuk berkurban di Hari Raya Idul Adha. "Kalau mau menunjukkan kekayaan kita, bukan dengan mobil yang mewah, bukan dengan rumah yang besar, tetapi dengan berkurban banyak-banyak," ujarnya.
"Nabi Muhammad SAW berkurban 63 ekor dipotongnya sendiri. Habis itu dikasihnya ke Sayyidina Ali, Ali memotong 37 ekor. 37 ditambah 63, 100 ekor sendirian. Kalau mau kaya, bercita-cita lah berkurban 100 ekor unta sendirian. Unta nggak ada, 100 ekor sapi sendirian. Tak juga bisa, 100 ekor kambing sendirian," sambungnya.