JATIMTIMES - Umat Buddha pada tahun 2024 ini merayakan Hari Raya Waisak 2568. Puncak detik-detik Waisak dinantikan tiba pada Kamis (23/5/2024), malam ini. Di Kota Batu, sebanyak 300 lebih Umat Buddha bakal mengikuti detik-detik Waisak di Vihara Dhammadipa Arama.
Panitia Waisak dari Vihara yang terletak di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo, Batu itu telah melakukan serangkaian persiapan kebutuhan ibadah sakral itu sejak sehari sebelumnya. Beragam ornamen yang dipasang, meliputi bunga, lilin, dupa, patung-patung serta buah-buahan yamg identik dengan Perayaan Waisak.
Baca Juga : Jelang Dilantik, 7 Anggota Panwascam Kota Malang Terpilih Dapat Aduan
Salah satu vihara tertua di Jawa Timur itu bakal menampung ratusan umat Buddha dari berbagai wilayah di Kota Batu dan Malang Raya. Menurut Ketua Panitia Waisak Vihara Dhammadipa Arama Supardana Surya detik-detik Waisak 2568 akan jatuh pada pukul 20.52 WIB.
"Sebelum perayaan ini sudah ada kegiatan sebelumnya namanya Sebulan Pendalaman Dhamma (SPD) yang bertujuan untuk mempelajari dan mengingat kembali ajaran Sang Buddha sebelum hari Waisak tiba. Hari ini nanti detik-detik Waisak pukul 20.52," terang Supardana, Kamis (23/5/2024).
Pria yang disapa Supar itu menjelaskan, kegiatan malam ini dimulai pukul 18.00 meliputi prosesi Puja dimulai dari Cetiya Setya Dharma (Kampung Sadar Kerukunan Umat Beragama). Dilanjutkan dengan memandikan Rupang Pangeran Sidharta jam 19.00-20.00 WIB dan ditutup dengan Puja Bhakti serta meditasi menyambut detik-detik Waisak.
"Setelah itu ada pembacaan pesan Waisak oleh Bhikkhu, dan diperkirakan selesai 21.30 WIB nanti," katanya.
Segala persiapan dekorasi dan ornamen pendukung untuk kebutuhan ibadah mulai sehari sebelumnya telah ditata dan dilakukan simulasi. Sebab, yang unik pada malam puncak detik-detik Waisak Vihara akan berhias dengan gemerlap lampu warna warni yang menghiasi langit malam.
Baca Juga : Libur Panjang Waisak, Ribuan Penumpang Serbu Stasiun Kereta Api di Wilayah KAI Daop 9
Meski sempat terkendala karena hujan pada Kamis siang, namun pengurus tetap mengantisipasi. Pasca cuaca mulai mendukung, karpet di halaman untuk umat telah dipasang kembali. "Nanti yang terlibat ada 300-an umat," rincinya.
Ditambahkan, tema perayaan Waisak kali ini adalah "Memperkokoh persatuan dalam keberagaman". Ia menambahkan, keberagaman ini selain mengandung banyak nilai positif juga memiliki dampak negatif yang wajib untuk diantisipasi. Pada momen Perayaan Waisak tahun ini, diharapkan agar Indonesia semakin damai dan tentram.
"Konflik sosial atau perpecahan sosial, sebagai satu contoh dapat terjadi sewaktu-waktu. Oleh karena itu, landasan persatuan telah dijelaskan dengan sempurna lewat semboyan Bhinneka Tunggal Ika, merupakan warisan nenek moyang yang sedemikian luhur. Persatuan dalam perbedaan hendaknya diterapkan demi keharmonisan," tutupnya.