JATIMTIMES- Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 yang akan dilaksanakan serentak di seluruh Indonesia tinggal enam bulan lagi. Suasana politik di berbagai daerah, termasuk di Kota Blitar, mulai memanas dengan berbagai persiapan dan manuver politik. Masyarakat sudah ramai membicarakan konstelasi politik yang terjadi, terutama terkait pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar.
Sejumlah tokoh dari partai politik, tokoh masyarakat, hingga pengusaha turut mencalonkan diri dalam Pilkada Kota Blitar 2024. Bahkan, banyak tokoh-tokoh baru yang berani maju sebagai calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Blitar. Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang terdiri dari partai Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat, juga ikut ambil bagian dalam persiapan menghadapi Pilkada ini.
Baca Juga : Update Rekom KH Marzuki Mustamar di Pilgub Jatim Lawan Khofifah, Ketua PKB: Tergantung Arus Bawah
Yohan Tri Waluyo, Panglima Tim Jaringan Gerindra Kota Blitar, mengungkapkan harapannya agar koalisi yang berhasil memenangkan Pilpres 2024 ini bisa tetap solid dalam menghadapi Pilkada di Kota Blitar.
"Secara garis besar, KIM akan menyiapkan kader-kader terbaik dari Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat untuk mengisi posisi AG 1 dan AG 2, meskipun saat ini penentuan kandidatnya masih dalam tahap proses," ujarnya pada Kamis (23/05/2024).
Yohan, yang juga anggota DPRD Kota Blitar, menjelaskan bahwa sebagai Panglima Pergerakan, dirinya akan membentuk tim dari tingkat Kota, Kecamatan, Kelurahan, RW hingga tingkat RT.
"Setiap RT nantinya akan diisi oleh 3 sampai 5 orang. Dengan total 558 RT di Kota Blitar, Gerindra menargetkan untuk memiliki sekitar 2.700 TS yang akan aktif bergerak. Jumlah ini belum termasuk jaringan dari PAN, Golkar, dan Demokrat," jelasnya.
Yohan yang juga menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Kota Blitar ini menandaskan bahwa dengan slogan "Motto "KIM for KBM (Koalisi Blitar Maju)" akan menjadi ciri khas dalam Pilkada Kota Blitar 2024.
“Tentunya, untuk posisi AG 1 dan AG 2, kami akan mengajukan kepada KBM, PAN, Golkar, dan Demokrat masing-masing. Mereka akan memberikan saran siapa yang sebaiknya dipilih. Kami akan berdiskusi bersama untuk menetapkan prioritas berdasarkan skala tertentu," tandasnya.
Skala prioritas tersebut, menurut Yohan, mencakup kepemimpinan yang memiliki elektabilitas tinggi dan kesiapan dari segi amunisi (biaya).
"Nama yang disodorkan itu harus punya kriteria, satu secara kepemimpinan elektabilitasnya bagus dan tinggi, yang terakhir terkait amunisi. Ini yang paling penting bagi kita di koalisi KBM," tegasnya.
Baca Juga : Didik Gatot Subroto Emoh Jadi Wakil KD, Yakin Dapat Rekomendasi Bacawali Kota Batu
Partai-partai yang tergabung dalam KBM, yakni Gerindra, PAN, Golkar, dan Demokrat, telah menyatakan kesiapannya dalam menyiapkan calon dan amunisi yang diperlukan.
"Jadi kita tetap mengutamakan kebersamaan. Yang intinya nanti dari pengusulan teman-teman di koalisi KBM ini, harus memenuhi kriteria yang telah saya sampaikan tadi," ujarnya.
Terkait kemungkinan adanya koalisi dengan PDI Perjuangan maupun PKB, Yohan menyatakan bahwa KBM akan melihat perkembangan situasi politik hingga mendekati turunnya rekomendasi dan pendaftaran di KPU Kota Blitar.
"Kemungkinan adanya koalisi dengan PDI Perjuangan atau PKB ini, kita akan melihat perkembangan situasi politik sampai mendekati rekom keluar dan mendekati pendaftaran di KPU," terangnya.
Sebagai informasi, komposisi kursi KBM di DPRD Kota Blitar terdiri dari PAN dengan 3 kursi, Golkar 3 kursi, Gerindra 2 kursi, dan Demokrat 1 kursi. Total ada 9 kursi dari 25 kursi yang ada di DPRD Kota Blitar. Koalisi ini diharapkan bisa menjadi kekuatan yang solid dalam menghadapi Pilkada 2024 di Kota Blitar.
Dengan berbagai persiapan yang matang dan jaringan yang kuat hingga ke tingkat RT, KIM optimis dapat memenangkan Pilkada Kota Blitar. Masyarakat pun menunggu dengan antusias siapa yang akan menjadi kandidat resmi dari koalisi ini dan bagaimana persaingan politik akan berlangsung di bulan-bulan mendatang.
