JATIMTIMES - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, delapan partai non parlemen di Kabupaten Blitar mengumumkan koalisi untuk mengeksplorasi dukungan bagi calon kepala daerah dan wakil kepala daerah.
Deklarasi ini berlangsung pada Sabtu, 18 Mei 2024, dan diikuti oleh delapan partai politik yang tidak memiliki kursi di DPRD Kabupaten Blitar.
Baca Juga : Arzeti Bilbina akan Dampingi KH. Marzuki Mustamar di Pilgub Jatim 2024
Partai-partai yang tergabung dalam koalisi ini adalah Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Hanura, Partai Perindo, Partai Buruh, Partai Ummat, Partai Garuda, Partai Kebangkitan Nusantara (PKN), dan Partai Gelora. Mereka sepakat untuk bersatu dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024 meskipun tidak memiliki kekuatan legislasi.
Edy Muklison, Ketua Koalisi Non Parlemen Kabupaten Blitar, mengungkapkan bahwa meskipun partai-partai ini tidak memiliki kursi di legislatif, mereka tidak ingin hanya berdiam diri dan berpangku tangan dalam Pilkada mendatang.
"Kami menyadari keterbatasan kami dalam hal kekuasaan legislatif, tetapi itu tidak berarti kami tidak bisa berkontribusi. Kami masih memiliki konstituen yang setia, dan suara mereka adalah aset berharga yang bisa kami sumbangkan dalam Pilkada ini," kata Edy Muklison pada Senin (20/5/2024).
Edy juga menegaskan bahwa koalisi ini bertujuan untuk memberikan dukungan penuh kepada salah satu calon yang akan bertarung dalam Pilkada Serentak. Meskipun demikian, arah dukungan ini masih dalam tahap pembahasan dan belum ditentukan secara final.
"Kami sedang dalam proses penjajakan. Kami ingin memastikan bahwa calon yang kami dukung nantinya adalah yang terbaik dan paling mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Blitar," tambahnya.
Koalisi ini diharapkan mampu menjadi kekuatan tambahan dalam dinamika politik Pilkada di Kabupaten Blitar. Meskipun tidak memiliki perwakilan di DPRD, partai-partai ini yakin bahwa mereka masih memiliki pengaruh yang signifikan melalui basis konstituen mereka yang loyal.
Edy secara tegas menyatakan optimisme bahwa langkah ini akan memperkuat posisi mereka dalam Pilkada.
"Kami tidak ingin hanya menjadi penonton. Kami ingin terlibat aktif dan berkontribusi dalam menentukan masa depan Kabupaten Blitar. Dengan bersatu, kami berharap bisa memberikan dukungan yang kuat dan berarti," ujar Edy.
Baca Juga : Pemkab Blitar dan Unisba Perpanjang Kerjasama untuk Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat
Selain itu, langkah koalisi ini juga mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Pengamat politik dan Sosiolog dari Unisba Blitar, Novi Catur Muspita, menilai bahwa koalisi partai non parlemen ini adalah langkah strategis yang cerdas.
"Ini menunjukkan bahwa partai-partai ini tidak hanya pasif dan menunggu, tetapi juga proaktif dalam mencari peran yang dapat mereka mainkan dalam Pilkada. Ini bisa menjadi pembelajaran bagi partai lain yang mungkin berada dalam posisi serupa," ungkap Novi.
Namun, tantangan yang dihadapi koalisi ini tidaklah kecil. Dengan tidak adanya kursi di DPRD, mereka harus bekerja ekstra keras untuk membangun jaringan dan meyakinkan pemilih. Dukungan konstituen yang setia menjadi kunci keberhasilan koalisi ini.
Deklarasi koalisi ini juga menjadi ajang untuk menunjukkan bahwa partai-partai non parlemen tidak boleh dianggap remeh. "Kami mungkin kecil dalam jumlah kursi, tetapi semangat dan dedikasi kami besar. Kami siap memberikan yang terbaik untuk Kabupaten Blitar," tegas Edy Muklison.
Dengan deklarasi ini, delapan partai non parlemen di Kabupaten Blitar telah menunjukkan komitmen mereka untuk terlibat aktif dalam Pilkada Serentak 2024.
Langkah selanjutnya adalah menentukan calon yang akan didukung dan menggalang kekuatan untuk memenangkan hati para pemilih. Hanya waktu yang akan menunjukkan seberapa besar pengaruh koalisi ini dalam menentukan hasil Pilkada mendatang.