free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Gelombang Covid-19 di Singapura Kembali Melonjak, Menkes: Lansia Diimbau Vaksin Tambahan

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

20 - May - 2024, 21:34

Placeholder
Salah satu tempat keramaian di Singapura. Beberapa mengenakan masker, dan beberapa orang lainnya tak pakai masker. (Foto: The Straits Time)

JATIMTIMES - Singapura kembali mengalami lonjakan kasus baru Covid-19. Di mana jumlah kasus Covid-19 pada 29 April hingga 11 Mei naik menjadi 25.900 kasus, dibandingkan dua pekan sebelumnya 13.700 kasus. 

“Kita berada di awal gelombang, di mana gelombang ini terus meningkat,” kata Menteri Kesehatan Singapura Ong Ye Kung, dikutip The Straits Time, Senin (20/5/2024). 

Baca Juga : Bupati Situbondo Karna Lepas Ratusan Jemaah Calon Haji, Tertua 92 Tahun

“Jadi menurut saya gelombang ini akan mencapai puncaknya dalam dua hingga empat minggu ke depan, yang berarti antara pertengahan dan akhir Juni," tambah Ong. 

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengatakan bahwa untuk melindungi kapasitas tempat tidur rumah sakit dan sebagai tindakan pencegahan, rumah sakit umum telah diminta untuk mengurangi kasus operasi elektif yang tidak mendesak. MOH juga meminta agar pasien yang tidak mendesak dipindahkan ke Perawatan Rawat Inap Keliling atau rumah.

Kementerian Kesehatan Singapura menyebutkan rata-rata rawat inap harian akibat Covid-19 meningkat menjadi sekitar 250 dari 181 pada pekan sebelumnya. Rata-rata kasus harian di unit perawatan intensif (ICU) tetap rendah yaitu tiga kasus, dibandingkan dua kasus pada minggu sebelumnya.

Ong mengatakan jika jumlah kasus meningkat dua kali lipat, Singapura akan memiliki 500 pasien dalam sistem layanan kesehatannya. Namun jika meningkat dua kali lipat untuk kedua kalinya, maka akan ada 1.000 pasien, yang akan menjadi beban besar bagi sistem rumah sakit. 

Dampak dari melonjaknya kasus Covid19 di Singapura, Mr Ong mendesak mereka yang paling berisiko terkena penyakit parah, termasuk lansia berusia 60 tahun ke atas, individu yang rentan secara medis, dan penghuni fasilitas perawatan lansia, untuk menerima dosis tambahan vaksin Covid-19. Khususnya bagi mereka yang belum vaksin dalam setahun terakhir.

Merespons imbauan untuk vaksin tersebut, Chou Keng Lin, warga Singapura yang berusia 87 tahun, mengaku akan melakukan pencegahan terlebih dulu. Chou juga mengaku masih ragu apakah akan mendapatkan dosis vaksin tambahan.

"Saya akan memakai masker jika pergi ke tempat-tempat ramai seperti pusat jajanan, tapi saya tidak terlalu takut dengan gelombang baru Covid-19. Saya sudah menerima empat dosis vaksin dan saya sehat," ujarnya. 

Pensiunan Peter Kang, 88, mengatakan dirinya telah menerima empat dosis vaksin dan akan mempertimbangkan dosis tambahan. “Saya berusaha menjauhi tempat-tempat keramaian, dan saya sudah jarang pergi ke tempat-tempat ramai seperti itu. Saya masih dianggap cukup sehat," ujarnya. 

Peter Kang justru mengkhawatirkan soal risiko efek samping dari penggunaan dosis vaksin selanjutnya. Sebagai informasi, Kementerian Kesehatan (MOH) melaporkan bahwa delapan puluh persen penduduk Singapura telah menyelesaikan dosis awal atau tambahan vaksin Covid-19. Namun belum menerima satu dosis pun dalam setahun terakhir.  

Vaksin-vaksin Covid-19 di Singapura yang diperbarui tetap gratis untuk semua penduduk yang memenuhi syarat, dan mereka yang terdaftar di Healthier SG, sebuah inisiatif kesehatan preventif nasional. Masyarakat Singapura juga bisa menerima vaksinasi di sekitar 250 klinik Healthier SG yang berpartisipasi di seluruh pulau.

Baca Juga : Jaga Keberlanjutan Sumber Daya Air, Kota Kediri Ikuti World Water Forum Ke -10

Jaringan klinik-klinik Healthier SG juga sedang diperluas. Selain itu, tim vaksinasi keliling tambahan juga dikerahkan lokasi-lokasi tertentu dalam beberapa minggu mendatang, sebagai upaya untuk menjangkau lebih banyak lansia.

Mulai tanggal 21 Mei hingga 29 Juni, lima pusat pengujian dan vaksinasi gabungan juga akan memperpanjang jam operasionalnya pada hari Sabtu dan malam hari libur nasional dari pukul 09.00 hingga 19.00, bukan dari biasanya pukul 09.00 hingga 13.00.

Kementerian Kesehatan Singapura juga akan akan mengirimkan pesan SMS kepada individu yang belum menjalani vaksinasi Covid-19 dalam 12 bulan terakhir. Hal ini dilakukan untuk mengingatkan mereka agar selalu memperbarui vaksinasi. Lansia lainnya di Singapura mengatakan bahwa mereka tidak akan mendapatkan dosis tambahan, kecuali jika diwajibkan oleh pemerintah. 

“Kami, orang-orang lanjut usia, takut untuk menerima vaksin karena kami takut terhadap suntikan… Saya akan mendapatkan dosis tambahan hanya jika Pemerintah mewajibkan saya," ucap Goh Ah Siong (75). 

Madam June Chong, 72 tahun, seorang pengawas kebersihan, mengatakan dia telah mendapatkan empat dosis vaksin. Dia juga mengaku tidak tertarik untuk meminumnya lagi karena suntikan terakhirnya melukai lengannya.

June Chong menambahkan bahwa dia selalu mengambil tindakan pencegahan dan terus memakai masker di tempat-tempat ramai, bahkan setelah aturan tidak lagi diwajibkan.

“Hal semacam ini (gelombang Covid-19), datang dan pergi… Covid-19 itu seperti pilek dan batuk. Kami memperlakukannya seperti biasa sekarang dan telah beradaptasi untuk menghadapinya," imbuh June Chong. 


Topik

Kesehatan covid 19 kasus covid 19 singapura vaksin tambahan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana