JATIMTIMES - Pengawasan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di Kota Batu melalui sistem tilang elektronik dibantu kamera electronic traffic law enforcement (ETLE). Dengan bantuan kamera pengawas, ribuan pelanggan lalin didapati kurun waktu sekitar dua pekan.
Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batu belum berencana menambah daya gedor ETLE tahun ini, apalagi unit di Kota Batu terbanyak kedua di Jawa Timur. Jumlah ETLE terbanyak diketahui di Kota Surabaya dengan jumlah 39 unit. Sedangkan di Kota Batu terdapat 10 unit ETLE.
Baca Juga : 9 Mei, Sebagian Besar Wilayah Jatim Cerah, Batu-Probolinggo Diprediksi Hujan Lokal
Proses pengawasannya tercatat di data Intelegent Traffic System Dishub Kota Batu setiap harinya. Diketahui dari banyaknya pelanggaran, melawan arus dan tidak memakai helm masih sering terjadi dan tertangkap kamera.
"ETLE di Kota Batu ada sebanyak 10 unit. Jumlah ini terbanyak kedua di Jatim setelah Surabaya," ujar Operator Intelegent Traffic System Dishub Kota Batu Wahyu Handayani saat ditemui belum lama ini.
Jika dibandingkan dengan Kota Malang yang memiliki dua unit dan baru dipasang pada Desember tahun lalu. Juga di Kabupaten Malang yang ternyata belum terdapat pemasangan unit ETLE. Menurut Wahyu, penerapan ETLE di Kota Batu sudah sangat membantu dalam penertiban lalu lintas. Sekaligus, memantau kondisi arus lalu lintas dan perilaku berkendara.
Meski begitu, proses tilang elektronik juga tidak berhenti pada kamera ETLE statis atau yang terpasang di titik tertentu. Namun juga dibantu dengan mobil incar yang berpatroli. "Tetapi di Malang Raya dan seluruh Jatim untuk tilang elektronik sudah dibantu Incar. Hanya saja ada yang sudah memiliki ETLE statis di beberapa lokasi," tutur dia.
Wahyu merincikan, unit kamera ETLE statis di Kota Batu terpasang di jalan-jalan padat dan pemecah arus. Di antaranya Jalan Brantas, Jalan Trunojoyo, Simpang Panglima Sudirman, Simpang BCA, Batu Town Square (Batos), Jalan Imambonjol, Jalan Diponegoro, dan Simpang tiga Krematorium Mojorejo.
Baca Juga : Survei Membuktikan Pengeluaran Warga Jatim Tertinggi untuk Makanan
Dikatakan, belum ada rencana Dishub untuk menambah unit ETLE di Kota Batu. Terlebih, Pemkot mempertimbangkan prioritas anggaran yang ada. Sedangkan untuk unit dan pemasangan ETLE membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sedangkan saat awal pemasangan, dukungan anggaran telah digelontorkan cukup banyak untuk unit ETLE sendiri.
"Pemerintah daerah supporting di awal (Anggaran), sehingga sudah terpasang cukup banyak dibandingkan yang lain. Secara fungsi memang sangat dibutuhkan. Meski dengan berjalannya ETLE terjadi pola atau budaya masyarakat berkendara yang berubah," beber Wahyu.
"Beberapa di antaranya penggunaan plat nomor palsu, pelepasan plat nomor. Di sisi lain kriminalitas pencurian juga ada, ini yang jadi persoalan lain," imbuhnya.