JATIMTIMES - Kinerja ekspor perhiasan asal Jawa Timur (Jatim) makin moncer. Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim mencatat adanya lonjakan drastis ekspor perhiasan asal Jatim. Hal ini berkontribusi signifikan terhadap surplus neraca perdagangan Jatim Maret 2024.
Jika dikelompokkan berdasarkan ekspor menurut komoditas, barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak, menjadi komoditas ekspor terbesar pada Maret 2024 dengan nilai sebesar USD 507,60 juta.
Baca Juga : Belum Memasuki Libur Panjang, Kunjungan ke Jatim Park 2 Membeludak
Secara year on year (y-on-y), nilai transaksi tersebut melompat hingga 1.212,6 persen jika dibandingkan dengan capaian ekspor Maret 2023 yang hanya senilai USD 38,67 juta. Sedangkan secara month to month (m-to-m), ekspor komoditas ini naik 137,61 persen dari capaian Februari 2024 yang tercatat senilai USD 213,62 juta.
Barang perhiasan dari logam mulia lainnya, disepuh atau dipalut dengan logam mulia maupun tidak, memberikan peranan terbesar terhadap total ekspor Jatim Maret 2024, dengan andil 20,2 persen.
"Komoditas ini mayoritas diekspor ke Swiss yakni sebesar USD 355,29 juta," jelas BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Rabu (8/5/2024).
Jika dikelompokkan berdasarkan golongan barang (Harmonized System/HS) 2 digit, perhiasan juga masih menjadi juaranya. Pada Maret 2024, golongan perhiasan/permata (HS 71) menjadi komoditas ekspor nonmigas utama Jatim.
Tak tanggung-tanggung, nilai transaksi ekspor perhiasan/permata Jatim Maret 2024 mencapai USD 853,42 juta. Secara y-on-y, capaian tersebut naik 422,92 persen jika dibandingkan nilai ekspor pada Maret 2023 yang tercatat sebesar USD 163,2 juta.
Sementara itu, secara m-to-m transaksi ekspor perhiasan/permata Jatim meningkat sebesar 227,09 persen jika dibandingkan dengan Februari 2024 yang mencapai USD 260,91 juta.
Baca Juga : Kolaborasi Sukses Pemkot Blitar dan Bank Jatim: Wujudkan Bumi Bung Karno Raih ETPD
Golongan komoditas ini berkontribusi sebesar 34,79 persen pada total ekspor nonmigas Jatim Maret 2024. "Paling banyak diekspor ke Swiss dengan nilai USD 355,3 juta," sebut BPS Jatim.
Peringkat kedua yang terbanyak diekspor Jatim adalah golongan tembaga (HS 74) yang menyumbang nilai ekspor sebesar USD 185 juta atau mengalami peningkatan sebesar 6,61 persen dibandingkan bulan Februari 2024. Golongan barang ini menyumbang 7,54 persen dari total ekspor nonmigas Jatim dan utamanya dikirim ke Malaysia dengan nilai USD 84,75 juta.
Golongan barang peringkat ketiga adalah golongan lemak dan minyak hewani/nabati (HS 15) yang meningkat sebesar 16,05 persen dibandingkan bulan Februari 2024 atau dari USD 124,53 juta menjadi USD 144,52 juta.
Kelompok barang ini menyumbang 5,89 persen dari total ekspor nonmigas Maret 2024 dan utamanya diekspor ke Tiongkok dengan nilai sebesar USD 68,78 juta.