JATIMTIMES - Stres merupakan tantangan yang dapat memengaruhi kesehatan dan kesejahteraan seseorang jika tidak ditangani dengan baik. Dokter Umum GWS Medika dr. Bandoro mengatakan bahwa ada suatu konsep saintifik yang akan mengubah pandangan seseorang terkait manajemen stres.
Menurut Bandoro ada dua respon coping (mengatur stres) yang sehat. Pertama adalah Passive Coping, yakni membatasi respon emosional. Misalnya, kalau lagi nonton berita buruk, mungkin kita sedih atau kesal. Tapi kita nggak akan nangis-nangis atau kesal banting handphone. Jadi respon emosional tetap mampu ditahan, dengan mengingatkan diri untuk tetap tenang.
Baca Juga : Atasi Kulit Kusam Pakai Masker Kemiri dan Micin, Dokter Kamila: Belum Terbukti
Kedua adalah aktif Coping, di mana seseorang yang sedang stres bisa mencari solusi dari permasalahan atau sumber stres tersebut. Contohnya, membantu saudara atau keluarga yang lagi sakit.
Menurut Bandoro terdapat riset yang menemukan bahwa dua respon coping ini dipicu oleh serotonin.
"Nah one of the amazing things tentang ini, ternyata riset menunjukkan kalau 2 respon coping ini dimediasi oleh sistem saraf yang memproduksi serotonin," jelas Bandoro, dilansir Instagram @bandoromd, Jumat (3/5).
Dari riset itulah, Bandoro menyimpulkan bahwa jika kerja serotonin semakin teroptimasi dengan baik di otak, maka akan semakin tinggi juga kemampuan seseorang untuk coping stress, baik secara aktif maupun pasif.
Lantas untuk mengoptimasi serotonin berbahan dasar adalah asam amino, bernama Tryptophan. Jadi langkah awalnya, kata Bandoro, tingkatkan proporsi makanan yang mengandung Tryptophan.
"Coba turunin proporsi karbohidrat yang kamu makan dan ganti dengan sumber protein. Seperti daging ayam, susu dan produk susu (keju, yoghurt), salmon, telur, tofu, almond, edamame, kacang, rolled oats," katanya.
Sementara itu, suplementasi yang membantu pembentukan serotonin adalah vitamin D3, Omega-3, Vitamun B6, B12 dan probiotik.
Namun sayangnya, kata Bandoro konsumsi saja ternyata tidak cukup untuk mengubah Tryptophan menjadi serotonin, perlu distimulasi lebih lanjut dengan aktivitas sehari-hari. Berikut ini aktivitas yang bisa dilakukan saat stres.
1. Olahraga
Melakukan olahraga dapat membantu mengurangi kadar hormon stres dalam tubuh dan meningkatkan produksi endorfin yang dapat meningkatkan mood dan merasa lebih baik secara keseluruhan.
Jika kamu sedang stres, lari saja. Tidak perlu persiapan banyak, bahkan saat memakai baju kerja pun lari juga tak menjadi masalah. Maka setelah lari, keringatan hingga capek, kamu akan mendapatkan ketenangan dari stres.
2. Cahaya Matahari
Baca Juga : Cara Membuat Lilin Pengusir Nyamuk, Bisa Dimanfaatkan sebagai Alat Penerang Saat Lampu Padam
Terpapar cahaya matahari secara cukup dapat meningkatkan produksi serotonin dalam otak, yang dapat meningkatkan suasana hati dan mengurangi stres.
Bandoro merekomendasikan untuk terpapae cahaya matahari sesegera mungkin setelah bangun tidur atau di pagi hari. Coba jemur diri 10-30 menit setiap pagi.
Selain menenangkan stres, cara ini juga akan membuat kamu lebih mudah tidur saat malam hari.
3. Meditasi
Meditasi adalah teknik yang efektif untuk menenangkan pikiran dan tubuh, serta meningkatkan kesadaran diri. Praktik meditasi secara teratur dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.
4. Cara Perspektif Baru
Mengubah perspektif terhadap situasi stres dapat membantu mengurangi tekanan yang dirasakan. Melihat situasi dari sudut pandang yang lebih positif atau mencoba melihatnya sebagai kesempatan untuk belajar dan tumbuh dapat membantu mengurangi tingkat stres.
Cara ini bisa dilakukan misalnya dengan bercerita kepada orang yang tepat, sehingga akan ada perspektif baru soal masalah yang bikin kamu stres. Contohnya telepon orang terdekat kamu atau sahabat.
Demikian beberapa penjelasan soal strategi mengatasi stres. Mulai dari konsumsi makanan hingga aktivitas fisik. Semoga membantu!