JATIMTIMES - Jalur Klemuk yang berada di Jalan Raya Rajekwesi, Desa Songgokerto, Kecamatan/Kota Batu menjadi titik rawan kecelakaan lalu lintas. Adanya jalur penyelamatan untuk antisipasi pengguna jalan yang mengalami rem blong dirasa mendesak. Sudah ada satu jalur penyelamatan di sisi utara atau kiri jalan. Sedangkan tambahan jalur penyelamatan alternatif di kanan jalan atau selatan belum terealisasi.
Menurut warga dan relawan siaga di lokasi, pengadaan tambahan jalur penyelamatan di jalan alternatif Klemuk, Kota Batu perlu disegerakan. Terlebih, peristiwa kecelakaan pengendara akibat rem blong pada libur Lebaran 2024 lalu menjadi cerminan urgensi jalur penyelamatan tersebut.
Baca Juga : Seorang Pria Curhat Terganggu Suara Speaker Masjid, Tuai Pro Kontra Netizen
Salah satu warga yang menjadi Relawan Siaga Klemuk, Suliyanton menyampaikan bahwa adanya jalur penyelamatan yang sudah dibangun di sisi utara atau sisi kiri jalan kerap tak bisa dimanfaatkan jika terjadi penumpukan kendaraan. Sehingga, jalur penyelamatan yang sama perlu dihadirkan di sisi kanan atau sisi selatan.
"Berkaca dari kecelakaan akibat rem blong saat lebaran kemarin, pengemudi saat itu tidak bisa melajukan kendali motor mengarah ke jalur penyelamat karena di lajur yang sama dalam kondisi padat kendaraan. Akhirnya, pengemudi terpaksa menabrakkan motor ke pohon palem di bawah," jelas Suliyanton saat ditemui belum lama ini.
Korban dari kecelakaan tersebut, kata dia, salah satunya terpental hingga mengalami luka parah dan kritis. "Dari kejadian itu saya rasa perlu juga dibangun jalur penyelamatan di sisi kanan jalan,'' tambah Anton sapaan akrabnya.
Untuk diketahui, relawan siaga yang dibentuk warga selama ini bertugas 24 jam secara bergantian. Anton menyebut, Jalur Klemuk sendiri masih kerap jadi langganan kejadian rem blong. Baik terjadi pada warga Kota Batu maupun wisatawan yang mengambil jalur alternatif tersebut untuk memotong jarak.
Ia mendorong agar dinas terkait memberikan perhatian segera untuk pentingnya langkah antisipasi, salah satunya dengan tambahan jalur penyelamatan pada jalan alternatif tersebut.
Baca Juga : Pendaftaran PPDB Jalur Zonasi SMP di Kota Blitar Mulai Dibuka
Sebelumnya, wacana penambahan jalur penyelamat ini sudah dibahas sejak 2023 lalu. Bahkan Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menginstruksikan pembangunannya. Jalur penyelamatan dinilai urgen agar meminimalisir kejadian kecelakaan berujung kematian yang kerap terjadi di sana.
Mengenai usulan tambahan jalur penyelamatan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Batu Hendry Suseno mengatakan jika saat ini pihaknya masih melakukan kajian. Kajian itu utamanya agar jalur tersebut bisa berfungsi secara optimal.
"Saat ini masih dalam tahap kajian oleh kami. Nanti jika sudah selesai dilakukan kajian akan lanjut kami anggarkan. Nantinya yang akan membangun dari Dinas PUPR," singkat Hendry, terpisah.