JATIMTIMES - Ketua Komisi E DPRD Jawa Timur (Jatim) Hj Wara Sundari Renny Pramana meminta Dinas Kesehatan (Dinkes), baik di tingkat Provinsi Jatim maupun kabuapten/kota, melakukan upaya agar tidak terjadi lonjakan kasus flu Singapura. Hal ini tak lepas dari ditemukannya sejumlah kasus flu Singapura di Surabaya.
Jika tidak diantisipasi dengan baik, dia khawatir penularan flu Singapura bisa makin menyebar. “Dinkes harus gercep atau gerak cepat, karena flu Singapura atau influensa type A sangat mudah menular,” seru Renny, Selasa (23/4/2024).
Baca Juga : Pasca-Putusan MK, KPU Kota Batu Segera Tetapkan Perolehan Kursi Anggota DPRD Terpilih
Sebagaimana diketahui, sebanyak 61 kasus penyakit tangan, kaki, dan mulut (HFMD) atau flu Singapura ditemukan di Surabaya sejak awal tahun ini. Masyarakat diminta memeriksakan diri setelah mudik ke kampung halaman.
"Yang saya pahami virus ini menyebar melalui kontak langsung dengan cairan tubuh yang terinfeksi, seperti air liur, air ludah, tinja, dan cairan lepuh yang muncul pada kulit,” jelas Renny.
Oleh karenanya, perempuan yang juga bendahara DPD PDI-P Jatim ini mendesak Dinkes Jatim maupun Dinkes kabupaten/kota melalukan aksi nyata dalam membantu masyarakat yang kini mulai resah akan adanya penyakit flu Singapura yang menular.
“Kami mendesak Dinkes melakukan edukasi massal tentang kebersihan, termasuk cuci tangan dengan sabun secara rutin. Orang tua juga diminta mengajarkan anak-anak cara menjaga kebersihan,” imbuhnya.
Dengan respons yang cepat dan memberikan kesadaran bagi masyarakat, pihaknya berharap Dinkes dapat mengendalikan penyebaran flu Singapura. “Upaya kolektif ini menjadi kunci dalam menangani kasus penyakit pernapasan yang mengkhawatirkan,” urainya.
Menurut perempuan asal Kediri ini, edukasi masif dari pihak pemerintah, khususnya Dinkes, sangat penting dan urgent. Selain itu anak-anak pun diminta rutin mencuci tangan dengan sabun dan membiasakan pola hidup bersih dan sehat.
Baca Juga : Kasus Demam Berdarah Dengue di Kabupaten Blitar Meningkat, 7 Anak Meninggal
“Ajarkan anak cara menjaga kebersihan dengan tidak memasukkan apapun ke mulut sebelum tangan bersih dan masker juga perlu dikenakan kembali untuk bagian dari proteksi diri,” pintanya.
Renny yang kembali terpilih menjadi anggota DPRD Jatim periode 2024-2029 ini menjelaskan bahwa ada beberapa kasus paska Lebaran, utamanya pada anak-anak diawali dengan demam 1-3 hari. Di samping itu, muncul luka dimulut disertai ruam pada tangan dan kaki.
“Kita harus waspada karena penularannya sangat cepat sehingga bisa dikategorikan penyakit pernafasan yang sangat menular,” ujar Renny.