JATIMTIMES - Tahun 2025, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang berencana akan membangun monumen alpukat pameling di pintu masuk Kabupaten Malang dari wilayah utara, yakni di Kecamatan Lawang.
Hal ini disampaikan Sanusi ketika merespons usulan dari para kepala desa di Kecamatan Lawang yang meminta agar ada bangunan monumen alpukat pameling di Kecamatan Lawang. Hal itu bertujuan untuk menujukkan identitas alpukat pameling yang berasal dari Kecamatan Lawang.
Baca Juga : 7 Negara yang Sudah Lolos ke Perempat Final Piala Asia U-23, Ada Indonesia!
"Untuk pembuatan monumen alpukat pameling ini nanti Dinas Cipta Karya. Nanti di tahun 2025 (Dinas Cipta Karya) bikin relief alpukat pameling," ungkap Sanusi di hadapan para kepala desa beberapa waktu lalu.
Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini mengatakan bahwa nantinya monumen alpukat pameling akan menjadi ikon baru dari Kecamatan Lawang, seperti halnya di Kota Batu yang terdapat monumen apel di Alun-Alun Kota Batu.
Menurut dia, jika terdapat bangunan monumen patung alpukat pameling di Kecamatan Lawang yang notabene sebagai pintu masuk ke Kabupaten Malang dan sekitarnya, maka hal itu akan menjadi ikon baru Kabupaten Malang di wilayah Malang Utara.
Baca Juga : 22 April, Sebagian Besar Wilayah Jatim Berpotensi Alami Hujan Lebat Disertai PetirĀ
"Jadi, kayak di Batu ada patung apel, nanti di pertigaan Lawang cari tempat yang strategis di depan pasar itu, dikasih monumen alpukat pameling," kata Sanusi.
Dengan demikian, masyarakat luas Kabupaten Malang maupun luar daerah akan lebih mengenal dan memahami bahwa alpukat pameling yang berukuran besar berasal dari Kabupaten Malang, tepatnya di Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang.
Untuk diketahui, alpukat pameling merupakan nama pemberian dari Bupati Malang periode 2010-2018 Rendra Kresna. Makna kata pameling yakni agar setiap orang yang menikmati alpukat pameling selalu teringat akan kelezatan alpukat pameling yang dibudidayakan oleh warga Desa Wonorejo, Kecamatan Lawang.
Selain itu, alpukat pameling menjadi buah unggulan di Kabupaten Malang. Pasalnya, alpukat pameling memiliki berat 600 gram sampai 2 kilogram untuk satu buahnya. Kemudian, satu pohon bisa berbuah dua kali dalam satu tahun.
Pada tahun 2019, alpukat pameling secara resmi didaftarkan dan dilepas oleh menteri pertanian RI sebagai menjadi buah unggulan tingkat nasional. Pasalnya, varietas alpukat pameling pernah meraih juara dua dalam Pekan Nasional Petani Nelayan di Aceh. Selain itu, pernah mendapatkan penghargaan kategori daerah pengembangan kawasan hortikultura terbaik tahun 2020.