free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Pemkab Malang Petakan Kemampuan Siswa Guna Optimalisasi Program Sekolah Plus Ngaji

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

15 - Apr - 2024, 00:13

Placeholder
Wabup Malang Didik Gatot Subroto (di podium) saat memberikan sambutan dan pengarahan ketika menghadiri agenda Bimtek bagi GPAI dalam rangka merealisasikan program Sekolah Plus Ngaji di Pendapa Kabupaten Malang pada beberapa waktu lalu. (Foto: Ashaq Lupito / JatimTIMES)

JATIMTIMES - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan melakukan pemetaan terkait kemampuan mengaji para siswa di Sekolah Dasar (SD) secara berkelanjutan. Hal itu dilakukan guna mengoptimalkan program Sekolah Plus Ngaji yang telah dicanangkan sejak Februari 2024.

Sebagaimana diberitakan, guru mengaji di TPQ yang ada di sekitar sekolah nantinya akan dilibatkan dalam penerapan Sekolah Plus Ngaji di Kabupaten Malang. Sehingga, pemetaan kemampuan siswa dalam mengaji tersebut dinilai perlu dilakukan guna menentukan sejauh mana peran maupun kuantitas guru TPQ yang akan dilibatkan.

Baca Juga : Jatah Kursi DPRD Kabupaten Malang Menyusut, PKB Bertekad Rebut Kembali di Pemilu 2029

Pernyataan tersebut disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Malang Didik Gatot Subroto, saat dikonfirmasi terkait kesiapan Pemkab Malang dalam mengoptimalkan program Sekolah Plus Ngaji. 

"Mengajar ngaji itukan memerlukan semacam kurikulum dan sebagainya yang nantinya akan disediakan oleh masing-masing sekolah," ungkap Didik saat ditemui belum lama ini.

Dalam penyusunan kurikulum itulah, dijelaskan Didik, yang nantinya sekaligus akan dilakukan pemetaan terkait kemampuan siswa dalam mengaji. "Pada saat berbicara kelas 1 sampai kelas 6 (SD) kan jumlahnya (siswa) ada banyak. Kemudian berbicara harakat, tajwid, anak-anak kemampuannya kan pastinya ada yang masih dasar, ada yang sudah mulai berjalan, dan ada yang lancar," imbuhnya.

Hasil pemetaan itulah, yang nantinya akan disesuaikan dengan metode saat penerapan program Sekolah Plus Ngaji. "Bagi yang mulai dari dasar, tentunya harus ada pendampingan khusus dalam proses pembelajarannya. Maka inikan tidak mungkin dilakukan oleh guru agama saja," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pada 27 Februari 2024, Pemkab Malang telah menggelar agenda Bimbingan Teknis (Bimtek) kepada Guru Pendidikan Agama Islam (GPAI). Data yang terhimpun menyebut, dalam agenda Bimtek yang berlangsung di Pendapa Kabupaten Malang, Jalan Panji, Kecamatan Kepanjen tersebut sedikitnya diikuti oleh 1.145 GPAI se-Kabupaten Malang yang terbagi menjadi dua sesi.

Baca Juga : DPKPCK Kabupaten Malang Bentuk Petugas TFL, Pastikan Program Bedah Rumah Tepat Sasaran

Jumlah GPAI yang tersebar di SD Negeri pada 33 kecamatan se-Kabupaten Malang tersebut dinilai masih kurang dari segi kuantitas. Terutama saat pelaksanaan program Sekolah Plus Ngaji. Sehingga Pemkab Malang berinisiatif untuk melibatkan guru TPQ yang ada disekitar sekolah.

"(Jumlah) guru agama itu sangat terbatas, terkadang satu sekolah hanya ada satu. Maka tidak mungkin (kalau program Sekolah Plus Ngaji hanya dilakukan oleh GPAI). Sehingga meski harus ditambah, silahkan nanti dikomunikasikan pihak sekolah bersama wali murid melalui komite," pungkasnya.


Topik

Pemerintahan sekolah plus ngaji wabup malang dinas pendidikan kabupaten malang pemkab malang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana