free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Serba-Serbi Ramadan

Mengulik Sejarah Pasar Takjil Ramadan Bululawang, Tetap Eksis Sejak 1995

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Dede Nana

16 - Mar - 2024, 04:08

Placeholder
Abdul Rohim, pedagang Es Puter saat melayani permintaan pembeli Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang. (Foto: Ashaq Lupito / JatimTIMES)

JATIMTIMES - Abdul Rohim atau yang karib disapa Cak Boim terlihat telaten saat melayani permintaan pembeli yang berkunjung ke Pasar Takjil Ramadan. Bermodalkan gerobak, dagangan Es Puter yang dijajakan Cak Boim selalu diserbu oleh para pembeli.

Di ujung gerobak tersebut terlihat tumpukan gelas plastik. Di sisi lainnya, juga terlihat botol berisi coklat dan susu. Sementara itu, di ujung bagian gerobak juga terlihat beberapa kotak berisi agar-agar hingga olahan mutiara.

Baca Juga : Talent Show Piala Kemenag Kota Malang Diserbu Pendaftar, Terbanyak MIN 1 Kota Malang

Beberapa olahan kuliner itulah yang diambil satu persatu oleh Cak Boim saat ada pembeli yang memesan Es Puter. Rutinitas tersebut dijalani Cak Boim selama Puasa Ramadan 2024 atau 1445 Hijriah.

"Saya jualan mulai kisaran tahun 1995, sejak dulu jualan Es Puter," ungkap warga Sidodadi, Desa Wandanpuro, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang ini.

Dalam sejarahnya, Cak Boim pertama kali berjualan bersama dua pedagang lainnya. Di mana, lokasi jualannya berada di kawasan Pasar Bululawang.

Seiring berjalannya waktu, Cak Boim bersama dua pedagang lainnya akhirnya mencoba peruntungan dengan berjualan takjil di kawasan Pasar Bululawang tersebut.

"Jualan bertiga sudah lama, puluhan tahun. Semula hanya saya sama dua pedagang lainnya, awalnya ya hanya bertiga," tuturnya.

Lantaran menjadi pedagang takjil pertama dan sudah lama berjualan di kawasan Pasar Bululawang, para pedagang di Pasar Takjil Ramadan akhirnya menokohkan Cak Boim. Dirinya kini dipercaya sebagai Ketua Koordinator Pedagang Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang.

"Sampai sekarang ini (masih eksis), yang ingin jualan monggo (silahkan)," imbuhnya.

Cak Boim mengaku tidak ada persyaratan khusus bagi calon pedagang yang ingin mengais rejeki di Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang. Selagi ada tempatnya, maka akan langsung diizinkan oleh Cak Boim.

"Tidak perlu izin, kalau ada yang mau jualan, monggo, yang penting disiplin, tidak ada syaratnya. Asalkan ada tempatnya silahkan jualan, kalau tidak ada tempatnya, silahkan cari yang lain," ujarnya.

Selain tanpa syarat, lanjut Cak Boim, calon pedagang yang hendak berjualan di Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang juga tidak dibebani biaya. Seperti misalnya membayar setoran atau iuran ke paguyuban atau koordinator Pasar Takjil Ramadan.

Baca Juga : Pelaku Balap Liar Tabrak Lansia di Pagelaran, Polisi Gelar Patroli Gabungan

"Kalau dari pasar ada retribusi, tapi kalau dari Ketua (Koordinator Pasar Takjil Ramadan) tidak ada biaya," tuturnya.

Uang retribusi yang ditarik oleh pengelola Pasar Bululawang juga sewajarnya di pasar tradisional lainnya. Yakni hanya berkisar Rp 3 ribu.

"Dulunya (retribusi) Rp 1000, terus naik Rp 2 ribu, dan sekarang jadi Rp 3 ribu," jelasnya.

Lantaran tak ada tarikan dan persyaratan itulah, Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang tetap eksis hingga Ramadan 1445 Hijriah. Pedagang yang guyub dan rukun, menjadi salah satu faktor Pasar Takjil Ramadan tersebut hingga kini tetap eksis.

"Kalau saat ini, di sini ya ada sekitar 100 (pedagang), itu sudah semuanya, se-Pasar Takjil Ramadan Bululawang, perkiraan segitu," pungkasnya.

Dari pantauan JatimTIMES.com, Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang tersebut setiap tahunnya memang ramai dikunjungi pembeli. Bahkan pada Ramadan 1445 Hijriah, para pedagang telah berjualan sejak hari pertama puasa. Yakni pada Selasa (12/3/2024).

Lokasinya yang terbilang strategis juga menjadi faktor Pasar Takjil Ramadan di kawasan Pasar Bululawang tetap eksis. Tak jarang, pihak kepolisian Polsek Bululawang harus berjibaku untuk mengatur lalu lintas di kawasan Pasar Takjil Ramadan tersebut.

Maklum saja, tidak hanya warga lokal Kecamatan Bululawang. Para pembeli juga berasal dari berbagai wilayah di Kabupaten Malang. Tak jarang, para pengguna jalan yang hendak berpergian ke luar kota seperti ke Lumajang yang melintas di Pasar Takjil Ramadan tersebut mampir. Alhasil, arus lalu lintas selalu macet lantaran dipadati oleh pembeli.


Topik

Agama pasar takjil pasar takjil bululawang pasar ramadan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Dede Nana