JATIMTIMES - Tujuan puasa Ramadan tidak hanya menahan lapar dan haus. Lebih dari itu, puasa melatih pengendalian diri, pengorbanan, rasa empati, serta diiringi dengan perubahan diri yang konsisten untuk menjadi Muslim yang lebih baik.
Salah satu yang dilakukan yakni menghindari tindakan atau hal yang makruh. Tujuannya tak lain agar tak mengurangi pahala puasa sehingga bisa mendapatkan kesempurnaan ganjaran di bulan Ramadan.
Baca Juga : Bupati Blitar Tutup Karaoke dan Hiburan Malam Selama Ramadan, Upaya Ciptakan Kondusifitas Ibadah
Selain terdapat ketentuan yang bisa membatalkan puasa dan tindakan yang diharamkan, ada pula hal lain yang harus dihindari karena dapat mengurangi nilai ibadah puasa. Meski puasanya tidak batal, menjadi makruh hukumnya jika tetap dilakukan.
Oleh karena itu, sebagai Muslim hendaknya kita menjalankan ibadah ini dengan penuh kehati-hatian, tanggung jawab, serta dibarengi dengan rasa ikhlas agar bisa meraih kesempurnaan pahala puasa dan mendapat berkah dari Allah SWT.
Berikut hal-hal yang harus dihindari karena dapat mengurangi pahala puasa, yang telah dilansir dari Pondok Pesantren Darul Ma’arif.
Ghibah
Menghina orang lain adalah salah satu alasan pahala puasa Ramadan seseorang akan dihapus. Jika di luar bulan Ramadan saja tidak baik, apalagi menggunjing selama puasa di bulan suci ini. Oleh karena itu, setiap orang yang menjalankan puasa harus menyadari hal ini agar mereka dapat berhati-hati dalam menjaga lisan mereka.
Salah satu organ manusia yang paling banyak mendatangkan dosa adalah lisan, yang jika kita tidak berhati-hati dapat menyebabkan banyak dosa.
Menjaga Anggota Badan dari Tindakan Buruk
Selama bulan Ramadan, sangat penting untuk menjaga tangan agar tidak digunakan untuk perbuatan jahat seperti memukul orang lain, mencuri, atau hal-hal lainnya. Selain itu, kaki juga harus dijaga sebaik mungkin agar tidak digunakan untuk berbuat jahat seperti pergi ke tempat tertentu untuk melakukan perbuatan jahat dan sebagainya.
Demikian pula, mata dan telinga harus selalu dijaga agar tidak digunakan untuk melakukan dosa yang dilipatgandakan dalam bulan suci ini.
Tidak Berbicara Kotor
Berbicara kotor atau keji dapat menghapus pahala puasa berikutnya. Muslim diharuskan untuk menghindari semua kata-kata yang tidak pantas dan keji, serta kata-kata yang mendorong kefasikan dan perbuatan jahat selama berpuasa. Ghibah (bergunjing), namimah (mengadu domba), dusta, dan kebohongan adalah contohnya.
Meskipun tidak sampai membatalkan puasanya, pahalanya hilang di sisi Allah Swt. Haditsnya adalah sebagai berikut:
Dari Abi Hurairah ra bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang tidak meninggalkan perkataan kotor dan perbuatannya, maka Allah tidak butuh dia untuk meninggalkan makan minumnya (puasanya). (HR Imam Bukhori, Abu Daud, At-Tirmidzy, An-Nasai, Ibnu Majah)
Apabila kamu berpuasa, maka jangan berkata keji dan kotor. Bila ada orang mencacinya atau memeranginya, maka hendaklah dia berkata, ”Sungguh aku sedang puasa.”
Menghindari Konflik
Baca Juga : Hati-Hati, Ini Efek Makanan Asin Buat Tubuh Saat Puasa Ramadan
Perselisihan atau konflik dapat terjadi kapan saja, tetapi sangat dianjurkan bagi mereka yang berpuasa untuk menjaga kemurnian bulan Ramadan dengan menghindari perselisihan. Oleh karena itu, sangat penting untuk menahan diri dari emosi yang dapat menyebabkan perselisihan.
Jangan Menyakiti Orang Lain
Setiap perbuatan buruk mempengaruhi kualitas ibadah puasa kita. Menyakiti orang lain baik secara fisik maupun verbal merupakan perbuatan buruk.
Jika seseorang tidak dapat menahan diri dari perbuatan yang merugikan orang lain, ibadah puasa yang dilakukan dengan susah payah dengan menahan lapar dan dahaga dari pagi hingga maghrib akan sia-sia tanpa pahala.
Karena menyakiti orang lain merupakan kezaliman, sangat penting untuk selalu mengingat bahwa selama bulan Ramadan kita harus benar-benar menjaga lisan kita agar kita tidak menggunakannya untuk memfitnah, menghina, atau hal-hal lainnya.
Marah
Seperti yang kamu tahu, marah adalah penanda bahwa seseorang tidak bisa menahan hawa nafsunya.
Bahkan Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW sangat tidak menyukai orang yang sering marah-marah. Kecuali bila kamu marah karena adanya maksiat yang terjadi di sekitarmu.
Marah akan menyebabkan kamu melakukan hal yang mengurangi pahala puasa lainnya seperti mengatakan kata-kata kotor. Jadi bila kamu sudah marah dan mengatakan kata-kata kotor, sama saja dengan mengurangi banyak pahala berpuasamu.
Karena salah satu makna berpuasa adalah menahan hawa nafsu yang tentunya marah termasuk ke dalamnya. Balasan untuk orang orang yang dapat menahan marah adalah surga di akhirat kelak.