JATIMTIMES - Seorang pria berinisial SH (44) warga Desa Talangsuko, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ditemukan tewas dalam kondisi leher terjerat seutas tali tampar pada Senin (11/3/2024).
Berdasarkan pendalaman polisi, korban diduga nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri lantaran mengalami depresi. Beberapa tahun sebelum akhirnya ditemukan tewas bunuh diri, korban diduga sempat mempelajari ilmu gaib.
Baca Juga : Sosok Muhammad Rafsanjani, Sekjen PB PMII yang Meninggal Dunia pada Siang IniĀ
"Berdasarkan keterangan yang kami himpun, korban diduga mengalami depresi sekitar empat tahun setelah belajar ilmu gaib," ungkap Kapolsek Turen Kompol Hari Subagyo, saat dikonfirmasi Selasa (12/3/2024).
Sejumlah saksi yang dimintai keterangan polisi tidak menjelaskan secara rinci terkait ilmu gaib apa yang diduga dipelajari oleh korban. Namun, pertengahan bulan lalu tepatnya pada 14 Februari 2024 depresi yang dialami korban sempat kambuh.
Meski demikian korban yang saat itu depresi diduga lantaran belajar ilmu gaib, tidak sampai mengganggu keberadaan warga setempat. "Infonya seperti itu, namun belum dapat dipastikan kebenarannya," imbuh Hari.
Kronologi bermula pada Senin (11/3/2024). Sore itu sekitar pukul 16.00 WIB, salah satu saksi yang merupakan adik dari korban sempat melihat yang bersangkutan masih beraktivitas didalam rumah.
Tidak berselang lama, saksi keluar rumah dan kembali sekitar 30 menit kemudian. Ketika masuk ke dalam rumah pada pukul 16.30 WIB itulah, korban sudah tidak terlihat beraktivitas di dalam rumah.
Saksi yang merasa curiga kemudian mencari keberadaan korban, namun sempat tidak ditemukan. Hingga akhirnya saksi menemukan ada tali tampar yang menjulur ke dalam sumur yang ada di dapur.
"Setelah di cek, saksi melihat korban sudah dalam keadaan tergantung di dalam sumur," ujar Hari.
Baca Juga : Serudukan dengan Mobil, Seorang Pengendara PCX di Tulungagung Tewas di TKP
Kejadian tersebut oleh saksi dilaporkan kepada perangkat desa setempat, sebelum kemudian dilanjutkan ke Polsek Turen. Personel gabungan dari kepolisian dan TNI, tim medis, para relawan, hingga Tim SAR kemudian mendatangi lokasi kejadian guna mengevakuasi jasad korban.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Turen Iptu Sigit Hernadi menuturkan, berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan bekas luka atau tanda-tanda kekerasan lainnya di tubuh korban. Diduga kuat, korban tewas karena murni bunuh diri.
"Pihak keluarga menolak untuk dilakukan autopsi dan telah membuat surat pernyataan tidak akan menuntut pihak manapun atas kematian korban," pungkas Sigit.
Pemberitaan dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi kepada siapapun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi para pembaca yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, disarankan segera mengkonsultasikan persoalan anda kepada pihak-pihak yang dapat membantu. Seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
Jika anda atau seseorang yang anda kenal sedang mengalami masa sulit dan memiliki kecenderungan untuk bunuh diri, silahkan hubungi dokter kesehatan jiwa di puskesmas atau rumah sakit terdekat.