JATIMTIMES - Bupati Blitar Rini Syarifah secara resmi menyatakan kesiapannya untuk kembali bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Blitar tahun 2024. "Ya, insya Allah saya akan maju lagi,” ungkap bupati yang akrab disapa Mak Rini itu di Pendopo Ronggo Hadi Negoro, Blitar, Jumat (8/3/2024) sore.
Meskipun demikian, Mak Rini menolak memberikan keterangan lebih lanjut dengan alasan bahwa proses Pemilu serentak 2024 belum selesai. "Pilkada belum kami bahas. Ini Pemilu serentak baru tahap apa ini. Kan belum selesai," ucapnya.
Baca Juga : Makin Mantab Dampingi Incumbent, Ini Alasan DGY Maju Jadi Kandidat Cawabup Tulungagung
Ditemui terpisah, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Blitar dari Fraksi PKB Muhamad Rifai menegaskan bahwa PKB dipastikan akan kembali mengusung Rini Syarifah sebagai calon bupati Blitar untuk periode 2025-2030. Terlebih lagi, PKB diproyeksikan akan mendapatkan tambahan kursi di DPRD Kabupaten Blitar pada Pemilu 2024, meningkat dari 9 menjadi 11 kursi atau sekitar 22 persen dari total 50 kursi yang ada.
Kenaikan jumlah kursi ini memberikan PKB kemampuan untuk mengusung pasangan calon bupati Blitar tanpa perlu berkoalisi dengan partai lain.
"Kalau calon bupatinya siapa, sudah jelas bagi PKB, yakni Bupati Rini Syarifah. Dan kami tetap akan membuka pintu koalisi dengan partai lain meskipun nanti kami bisa mengusung calon sendiri,” terang Rifai.
Pasangan Bupati Rini Syarifah dan Wabup Rahmat Santoso berhasil memenangi Pilkada Kabupaten Blitar 2020 dengan dukungan dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Keberhasilan pasangan ini mencatat prestasi di luar dugaan karena mengalahkan pasangan petahana yang didukung oleh partai politik yang mayoritas menguasai kursi DPRD, termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).
Namun, perjalanan kepemimpinan Rini Syarifah dan Rahmat Santoso tidaklah selalu mulus. Perselisihan terjadi beberapa kali, bahkan mengakibatkan Rahmat Santoso mengancam untuk mundur dari posisinya sebagai wakil bupati Blitar. Pada Januari 2023, Rahmat mengancam mundur setelah Rini melakukan mutasi terhadap ajudan istri Rahmat tanpa memberikan pemberitahuan terlebih dahulu. Ancaman itu menjadi kenyataan pada Agustus 2023, ketika Rahmat secara resmi mengundurkan diri kepada DPRD Kabupaten Blitar dengan alasan ingin mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI melalui Daerah Pemilihan Jawa Timur IX yang meliputi Kabupaten Bojonegoro dan Tuban.
Baca Juga : Dekranasda Tulungagung Gelar Bazar UMKM, Berlangsung Hingga 9 Maret 2024
Meskipun demikian, kesiapan Rini Syarifah untuk kembali bertarung dalam Pilkada 2024 mendapat dukungan penuh dari PKB, menandakan bahwa pertarungan politik di Kabupaten Blitar akan semakin memanas menjelang pemilihan yang dijadwalkan pada bulan November tahun ini.