JATIMTIMES - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) menaruh perhatian terhadap naiknya harga sejumlah bahan pokok, khususnya beras, dalam beberapa waktu belakangan. Anggota DPRD Jatim Lilik Hendarwati berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim untuk tanggap mengambil langkah-langkah strategis.
Politisi PKS ini meminta agar Pemprov Jatim memperbanyak kebijakan operasi pasar untuk menekan harga beras yang terus melambung. Menurut dia, langkah itu harus segera dilakukan, untuk membantu warga yang kesulitan memperoleh harga beras murah di pasaran.
Baca Juga : Pemkot Batu Targetkan 1.504 PKL Pasar Pagi Boyongan ke Pasar Induk sebelum Ramadan
“Imbauan kita kepada Pemprov karena suasananya seperti ini harus ada operasi pasar secara massif, karena banyak warga terutama ibu-ibu yang mengeluhkan harga beras,” ungkap Lilik Hendarwati, dikutip Jumat (1/3/2024).
Penghuni parlemen Jatim dari Dapil Surabaya itu berharap agar operasi pasar digelar di 38 kabupaten/kota di Jatim. Selama ini, menurut dia, kebijakan tersebut dinilai masih belum merata, sehingga tidak banyak dirasakan masyarakat. “Saya kira harus operasi pasar menyeluruh di 38 kabupaten/kota di Jatim,” tambah Bendahara DPW PKS Jatim itu.
Ia menambahkan, selama ini sosisalisasi yang diberikan Pemprov saat operasi pasar juga kurang massif. Karena itu, ketika kebijakan operasi pasar digulirkan, maka harus disosialisasikan secara luas, agar masyarakat banyak mengetahui.
“Saya tidak mendengar terlalu banyak dan cuma satu di Surabaya. Ada tetapi yang tahu siapa, berapa banyak masyarakat dibawah yang tahu dan menyimak,” sambungnya.
Lebih lanjut, dia juga menaruh perhatian mengenai ketersediaan atau beras di Jatim. Dia berharap agar, ketika memasuki musim panen bulan depan, stok beras di Jatim kembali normal dan harganya bisa melandai.
Baca Juga : Godok RPJP Jatim 2025-2045, DPRD Soroti Pendidikan hingga Infrastruktur
“Selain operasi pasar saya tidak tahu apakah pemerintah Jatim menyimpan beras dalam bentuk padi, apakah tersedia dalam kebutuhan masarakat perlu didengarkan dan didatangkan impor. Perlu menjadi pilihan terakhir,” katanya.
“Bagaiamanapun beras harus ada karena merupakan makanan pokok. Kalau melihat kondisi seperti ini panen raya sangat baik, tidak membuat harga beras naik tinggi tetapi memberikan peluang,” lanjut Lilik.