JATIMTIMES - Kota Malang masih menjadi salah satu magnet investasi di Jawa Timur. Dalam hal ini daya dukung pelaku usaha berkontribusi pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Daya tarik untuk menggaet investor dipengaruhi iklim investasi yang sehat dan beberapa faktor lain.
Dikatakan Kepala Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Arif Tri Sastyawan, investor dapat berinvestasi dengan menambah sarana prasarana dan kualitas sumber daya manusia.
Baca Juga : Dukung Penyerapan Tenaga Kerja, Ini Langkah Disnaker-PMPTSP Kota Malang Sambut Investor
"Hingga saat ini, tingkat investasi dan ekonomi Kota Malang terus bergeliat. Hal ini didukung oleh kondusivitas daerah dan dukungan dari pemerintah daerah," kata Arif saat dikonfirmasi, Kamis (29/2/2024).
Beberapa faktor lain yang mempengaruhi minat investasi yakni adanya kesadaran pelaku usaha untuk melakukan pelaporan melalui Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM). Menurut Arif, hal tersebut disebabkan kenyamanan berusaha dan keuntungan-keuntungan yang diperoleh mampu membuat pengusaha betah.
Apresiasi Pemkot Malang kepada pelaku usaha juga tak luput dilakukan untuk memberikan perhatian. Salah satunya melalui LKPM Awards untuk investor yang disiplin dalam hal administrasi pelaporan. Mereka diberikan sertifikat penghargaan juga trofi.
"Berbeda dengan dua tahun Covid-19 sebelumnya yang tak sampai satu triliun. Angka laporannya minim karena pelaku usaha terdampak pandemi di hampir semua sektor. Sedangkan akhir 2023 menunjukkan peningkatan 197 persen," ungkapnya.
Diketahui pada tahun 2021, realisasi investasi Kota Malang sebesar Rp 668,957 miliar. Pada tahun 2022, tercatat sebesar Rp 700,354 miliar. Sedangkan tahun 2023 mencatatkan angka investasi mencapai Rp 2,072 triliun. Dari sektor industri, properti hingga pariwisata dan sektor pendukung lain diminati pelaku usaha. Banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan pesat tersebut terealisasi.
Baca Juga : 3 Hari Operasi Pasar Ludes Terjual, Pemkot Batu Gelontorkan 17 Ton Beras
Arif menyebut, mulai dari testimoni kenyamanan pelaku usaha, dukungan infrastruktur seperti keberadaan Mal Pelayanan Publik (MPP), sumberdaya manusia, juga wilayah potensial sebagai jujugan wisata. Selain itu, kemudahan izin juga bakal diperoleh dengan banyaknya terobosan untuk mendukung kelancaran penanaman modal. Seperti halnya aplikasi pelayanan satu pintu berbasis android.
"Kemudahan kita berikan salah satunya melalui terobosan PTSP yang sudah punya aplikasi berbasis android untuk monitoring, yang mana bisa ditinjau langsung. Melalui aplikasi juga warga tidak perlu menghafal website masing-masing instansi untuk pengurusan bisa dalam satu aplikasi," urainya.
"Harapan kami PAD (Pendapatan Asli Daerah) Kota Malang meningkat. Karena kalau investasi naik, pendapatan juga akan ikut naik," imbuh Arif.