JATIMTIMES – Sebanyak 13.899 anak di Banyuwangi belum mendapatkan vaksin polio kedua. Hari ini, Senin (26/2/2024) mulai dilaksanakan sweeping oleh petugas kesehatan dengan mendatangi rumah warga. Sweeping iki bakal berlangsung 26 Februari sampai dengan 2 Maret 2024 mendatang.
Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyuwangi, Amir Hidayat mengatakan, Program Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) Polio adalah kegiatan pemberian Vaksin Polio kepada anak usia 0- 59 bulan. Putaran II yang telah dilaksanakan di wilayah Banyuwangi pada tanggal 19 - 24 Februari 2024 sebanyak 171.957 anak atau 98,7 persen dari total target 174.237 sasaran.
“Kedua dosis vaksin polio menjadi proteksi infeksi virus polio,” ujar Amir
Dia menuturkan, dalam pelaksanaan Sub PIN putaran II ada lima kecamatan tertinggi capaian sasaran. Yaitu Kecamatan Songgon, Glagah, Licin, Kabat, dan Bangorejo.
Selain mengirimkan petugas kesehatan untuk melakukan penyisiran, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga melibatkan tokoh masyarakat, tim penggerak PKK, Kepala Desa (Kades), Lurah, dan semua elemen. Khususnya untuk mengingatkan kepada para orang tua yang anaknya sudah memperoleh vaksin polio dosis I untuk datang ke fasilitas kesehatan terdekat guna mendapat vaksin polio dosis II.
“Kami harapkan semua anak yang sudah tervaksin di putaran pertama, untuk seluruhnya melakukan vaksin polio kedua. Bagi yang belum mendapatkan vaksin putaran pertama agar bisa tercover di putaran kedua ini. Selanjutnya mereka bisa ambil ulang vaksin polio satu bulan setelah pemberian dosis awal,” imbuh Amir.
Baca Juga : Tiga Tahun Kepemimpinan Sanusi-Didik, Kabupaten Malang Sabet Sederet Prestasi
Amir menambahkan, sesuai jadwal yang direncanakan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran kedua jadwal reguler akan dilaksanakan pada tanggal 19-25 Februari 2024. Sementara itu, untuk sweeping akan dilaksanakan 26 Februari 2024 sampai dengan 2 Maret 2024.
"Target pencapaian Sub PIN Polio tahap kedua ini minimal 103 persen, sama dengan putaran pertama. Kami juga sudah menyiapkan dua tipe vaksin oral dan inject (suntik) untuk yang kurang sehat," pungkas Amir.