JATIMTIMES - Bangsa Romawi Kuno memiliki kekayaan budaya yang begitu melimpah, sehingga mereka mewariskan berbagai tradisi kepada masyarakat modern. Salah satu warisan yang masih ada sampai sekarang adalah ‘pajak urine’.
Pajak Urine adalah penggunaan urine sebagai komoditas berharga, tidak hanya untuk kebersihan tetapi juga sebagai sumber pendapatan melalui pajak. Melansir Ancient Origins dan berbagai sumber, berikut ini sejarah selengkapnya mengenai ‘pajak urine’.
Penggunaan Urine di Roma Kuno
Baca Juga : H Muhammad Zainul Arifin: Sebagai Pendatang Baru Tentunya Harus Kerja Extra
Dalam pandangan masyarakat Romawi kuno, urine bukanlah sekadar limbah, melainkan komoditas berharga. Dipercayai mengandung mineral dan bahan kimia penting seperti fosfor dan kalium, urine digunakan untuk mencuci pakaian, menggosok gigi, dan bahkan dalam pembuatan pasta gigi.
Masyarakat Romawi percaya bahwa urine dapat membuat gigi lebih putih dan mencegah pembusukan. Bahkan hingga abad ke-18, urine tetap menjadi bahan dalam produk kebersihan seperti pasta gigi dan obat kumur.
Pajak Urine dan Kaisar Romawi
Pada abad pertama Masehi, Kaisar Nero mulai mengenakan pajak urine yang dikenal sebagai "vectigal urinae". Pajak ini diterapkan pada pengumpulan urine dari urinoir umum, yang pada saat itu merupakan tempat umum untuk buang air kecil.
Pembeli urine membayar pajak, yang kemudian dikumpulkan dari tangki septik dan digunakan kembali dalam berbagai proses kimia. Saat itu, pajak tersebut sempat dihapus. Namun hal itu hanya sementara dan pajak tersebut kembali diterapkan oleh Kaisar Vespasianus sekitar tahun 70 Masehi. Pada masa pemerintahannya, kekaisaran Romawi sedang pulih dari perang saudara dan kekurangan keuangan.
Vespasianus, terkenal karena kecintaannya pada uang, memutuskan untuk memungut pajak urine untuk mendanai rekonstruksi kekaisaran. Pajak ini kemudian digunakan untuk membiayai proyek monumental, termasuk pembangunan Coliseum Romawi.
Pajak Urine dan Pembangunan Colosseum
Baca Juga : Asal Muasal Tuyul yang Tak Mencuri Uang di Bank Meski Berlimpah Ruah
Pendanaan untuk pembangunan Colosseum Romawi sebagian besar berasal dari pajak urine yang dikumpulkan oleh Vespasianus. Meskipun awalnya dianggap menjijikkan, kebijakan ini memberikan kontribusi nyata pada stabilitas kekaisaran Romawi.
Coosiseum yang megah yang dibangun selama sepuluh tahun pemerintahan Vespasianus, sekarang menjadi salah satu simbol keajaiban arsitektur dunia.
Warisan Pajak Urine di Zaman Modern
Setelah zaman Romawi kuno berakhir, warisan pajak urine tidak hanya terbatas pada sejarah. Dalam beberapa bahasa, terutama Prancis, Italia, dan Rumania, toilet umum berbayar dikenal sebagai "Vespaciens" untuk menghormati kaisar Vespasianus.
Nama Vespasianus bahkan masih terdengar dalam bahasa sehari-hari, terutama ketika merujuk pada urinoir umum di beberapa kota Eropa.
Meskipun konsep pajak urine mungkin terdengar aneh di zaman modern, praktik ini telah memberikan kontribusi signifikan pada perkembangan sejarah dan arsitektur. Dengan cara yang unik, urine kuno telah menciptakan jejak yang tak terhapuskan dalam cerita peradaban Romawi kuno.