JATIMTIMES - Forum Group Discussion (FGD) strategis dalam upaya mengangkat potensi Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dilakukan Dosen Fakultas Ilmus Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Brawijaya (UB) Ahmad Zaki Fadlur Rohman, SIP MA (13/9/2022). Hal ini menjadi salah satu bentuk pengamalan Tridharma Perguruan Tinggi dosen, yakni memberikan kontribusi bermanfaat untuk masyarakat.
Dalam kesempatan ini, Zaki, sapaan akrabnya menyampaikan, bahwa terdapat dua model besar dalam hal pengelolaan BUMDes untuk dapat berkembang secara optimal.
Model pertama dijelaskannya adalah model personal driven. Model ini dalam implementasi sangatlah mengandalkan pengaruh personal dalam menjalankan bisnisnya. Tentu hal ini dimulai dari perencanaan hingga eksekusi di lapangan. "Keputusan strategis lebih banyak dikendalikan oleh orang perorang," katanya.
Baca Juga : Lejitkan Perolehan Maba, FH Unisma Sosialisasi dan Penyuluhan Hukum di MAN Pacitan
Lebih lanjut, bahwa model inilah yang paling sering terjadi di banyak BUMDes, khususnya di wilayah Kabupaten Malang. Sedangkan, model yang kedua, yaitu Cultural Driven. Model ini adalah model pengembangan BUMDes kebalikan dari Model Personal Driven.
Model ini tidak lagi didominasi oleh perorangan, melainkan ada budaya kerja yang sudah lama terbangun di sebuah desa. Dalam hal proses-proses pengambilan keputusan hingga pembagian tugas dan tanggung jawab di lapangan.
"Model ini memang jarang sekali ditemukan, namun bukan berarti tidak ada," jelasnya.
Sementara itu, dalam FGD dalam rangka pemetaan potensi BUMDes di Kabupaten Malang ini, dihadiri oleh 50 Bumdes dari berbagai Bumdes di Kabupaten Malang, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa(DPMD) Kabupaten Malang Eko Margianto AP SSos MAP yang menjadi narasumber.
Dalam paparannya, BUMDes dapat berjalan dengan baik dan optimal, tentunya disebabkan oleh banyak faktor. Salah satunya adalah adanya jalinan sinergitas yang baik antara para pihak berkepentingan.
"BUMDes yang baik hanya bisa berkembang dalam ekosistem desa yang baik, mulai dari kepala desanya hingga masyarakatnya," ungkapnya.
Disisi lain, hadir juga Hj. Hanik Dwi Martya P, S.Farm, MAP, istri Wakil Bupati Malang sebagai narasumber sekaligus mantan Direktur Bumdes Maju Bersama Desa Tunjung Tirto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang.
Dalam kesempatan itu, pihaknya menjelaskan bahwa kepemimpinan yang tepat juga berpengaruh dalam mendorong pengembangan maupun pengelolaan BUMDes yang baik. Artinya, dalam hal ini kualitas sumber daya manusia sangatlah berperan vital.
Baca Juga : Kali Lamong Kembali Meluap, Gresik Selatan Terendam
BUMDes sebagai salah satu strategi dalam pembangunan ekonomi di pedesaan, membutuhkan pemimpin atau figur seseorang yang mempunyai jiwa enterpreneur. Begitupun untuk para masyarakat yang terlibat didalamnya juga memahami tentang bagaimana dalam pengelolaan BUMDes yang profesional.
“Butuh pintar dalam mengelola banyak orang. Namanya orang punya keinginan dan cara kerja yang berbeda-beda," ungkap wanita yang saat ini juga menjadi Kepala Desa Tunjung Tirto Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang ini.