JATIMTIMES - Viral sebuah video yang memperlihatkan aksi kegaduhan di rumah warga yang disebabkan dua orang diduga tim sukses caleg di Sumatera Utara.
Hal itu diketahui dari unggahan akun Instagram @mood.jakarta. Video itu dinarasikan jika kedua orang itu meminta kembali uang "serangan fajar" kepada warga karena calegnya kalah.
Baca Juga : Real Count DPD Jatim: Suara Kondang Kusumaning Melesat, Salip Eks Ketua KPK dan Keponakan Khofifah
Dalam video tersebut nampak dua perempuan sedang marah-marah. Ia nampak mempertanyakan siapa yangn dicoblos dalam. Saat diberitahu, perempuan itu memaki dan kembali marah-marah.
"Kalau sudah ku kasih uang, ku kasih uang. Nggak nyangka aku gitu kakak, berarti tukang bohong ya kalian," kata perempuan dalam video tersebut, dikutip Sabtu, (17/2/2024).
Lalu nampak perempuan lain berbaju putih nampak berdebat dengan perempuan diduga timses. Perempuan berbaju putih pun memberikan uang yang diduga uang "serangan fajar". "Ini rumah kami, bibi teriak-teriak," kata perempuan berbaju putih.
Perempuan yang diduga timses tersebut pun ngotot meminta uang tersebut dikembalikan kepadanya. Ia juga menuduh ibu dari perempuan berbaju putih berbohong. Lalu perempuan berbaju putih juga menuntut perempuan diduga timses meminta maaf.
Sementara, dilihat dalam keterangan unggahan akun Instagram @terang_media, disebutkan kronologi peristiwa kedua timses caleg tersebut sampai ribut di rumah warga itu.
“Warga tersebut pun menyampaikan bahwa keluarganya memang menerima dari kedua tim sukses caleg," tulisnya.
Tim sukses semakin marah ketika mendengar jawaban lanjutan dari warga. Sebab, atas dasar hal itu, mereka memilih kedua caleg tersebut. "Dan untuk itu dia pun sudah memilih kedua caleg tersebut."
"Mendengar hal tersebut, kedua tim sukses makin marah dan memaksa uangnya dikembalikan." tambahnya.
Baca Juga : DPRD Jatim Minta Pj Gubernur Gercep Lanjutkan Program Prioritas Khofifah-Emil
Diketahui, jika pemilih mencoblos dua caleg berbeda partai, maka suara akan tidak sah. Kecuali jika caleg tersebut mencalonkan diri untuk dua kelas pemilihan yang berbeda, misalnya satu caleg di DPRD Kota dan satunya DPRD Provinsi.
Unggahan itu pun dibanjiri komentar yang beragam dari warganet. Tak sedikit dari mereka yang menyoroti caleg yang diduga orang susah namun masih nekat lakukan money politic itu.
“Makanya klo mental tempeee jgn sok2an mau jadi caleg, ntr kalah ngomel2..resiko lu sp suruh main uang,, teriak2 pulaa maluu woiii tuaa,” tulis @marsa***.
“Dah tau orang susah, sok sok an ngasi org duit,” tulis @paic***.
“Harusnya tau klo myaleg ada kemungkinan ga jadi. Dan uang gabisa kembali, klo emg ga ikhlas ngasih ya jgn money pokitic,” tulis @panggil***.