JATIMTIMES - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada PBB untuk pengungsi Palestina telah disusupi oleh Hamas. Saat ini, beberapa negara menangguhkan pendanaan atas klaim Israel bahwa 12 staf UNRWA ikut serta dalam serangan tanggal 7 Oktober.
"UNRWA sepenuhnya disusupi oleh Hamas," kata Netanyahu pada pertemuan duta besar PBB di Yerusalem, kata Natanyahu, Kamis (1/2/2024).
Baca Juga : 18 User Gugat Nayumi Sam Tower Minta Uang Pembelian Dikembalikan
Netanyahu lalu meminta agar UNRWA digantikan oleh badan-badan yang lain.
"Kita perlu meminta badan-badan PBB lain dan lembaga bantuan lain menggantikan UNRWA," ujarnya.
Adapun pernyataan Netanyahu ini muncul ketika UNRWA mengatakan "sangat penting" untuk melakukan penyelidikan independen terhadap tuduhan Israel bahwa 12 pegawainya terlibat dalam serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober.
Setelah tudingan itu, negara-negara donor penting - di antaranya Inggris, Jerman, Jepang dan Amerika Serikat - telah mengumumkan penangguhan bantuan mereka kepada UNRWA.
"UNRWA telah melayani Hamas, di sekolah-sekolahnya, dan banyak hal lainnya," kata Netanyahu pada pertemuan tersebut, yang rekaman videonya dirilis oleh kantor pers pemerintah.
"Saya mengatakan ini dengan sangat menyesal karena kami berharap akan ada badan yang obyektif dan konstruktif untuk memberikan bantuan. Kami membutuhkan badan seperti itu saat ini di Gaza, namun UNRWA bukanlah badan tersebut," katanya.
Sementara Indonesia sangat menyayangkan adanya penangguhan bantuan itu. Indonesia juga khawatir kemiskinan semakin menyelimuti Gaza.
“Saya menyampaikan kekhawatiran yang sangat dalam mengenai semakin memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza," kata Retno usai melakukan pertemuan dengan Menlu Belanda, Hanke Bruins Slot, di Den Haag, dikutip Kamis, (1/2/2024).
Baca Juga : Pengguna TikTok Tak Bisa Lagi Akses Lagu Taylor Swift?
“Di tengah situasi kemanusiaan yang memburuk ini sangat disayangkan bahwa beberapa negara donor, termasuk Belanda, melakukan suspens dukungan keuangannya terhadap UNRWA," lanjutnya.
Retno mengatakan Indonesia mendorong investigasi menyeluruh terkait kabar tersebut, namun tidak mengabaikan kepentingan kemanusiaan di Gaza.
"Saya sampaikan pentingnya investigasi yang komprehensif, kredibel, dan transparan untuk segera dilakukan sehingga semua tuduhan keterlibatan sejumlah personel UNRWA dalam serangan 7 Oktober akan lebih jelas," katanya.
“Pembekuan dukungan terhadap UNRWA akan sangat memperburuk situasi kemanusiaan yang memang saat ini sudah sangat buruk," sambung Retno.
Retno mengatakan Menlu Belanda mendukung ide dua negara atau two state solution dalam penyelesaian konflik Israel-Palestina.
"Di dalam diskusi, pentingnya investigasi juga ditekankan oleh Menlu Belanda dan Belanda menekankan dukungannya terhadap two state solution," pungkas Retno.