JATIMTIMES - Sebuah rekaman CCTV beredar viral di media sosial yang menarasikan pengunjung Alun-Alun Bandung yang diduga dihajar oleh fotografer jalanan.
Dalam video yang dibagikan akun Instagram @andreli_48 tampak rekaman CCTV memperlihatkan ada beberapa orang yang menghajar diduga pengunjung Alun-Alun Bandung. Terlihat juga ada beberapa orang lain yang melerai fotografer tersebut.
Baca Juga : Hadits Rasulullah Tentang Tanduk Setan, Begini Maknanya
Dalam narasi dijelaskan jika perseteruan itu diduga terjadi karena pengunjung Alun-Alun dan fotografer jalanan tak sepakat dengan harga foto.
"Info diterima, pengunjung diam saat difoto, pengunjung dihajar oleh beberapa jasa fotografer jalanan di Jalan braga Alun-Alun Bandung," tulis akun andreli_48.
Akun tersebut pun meminta agar fotografer dan pengunjung bisa saling negosiasi harga sebelum ambil kesepakatan.
"Waspada dan hati-hati, alangkah lebih baik negosiasi terlebih dulu sebelum ambil foto," keterangan akun tersebut.
Sontak unggahan itu pun menuai beragam reaksi dari warganet. Banyak warganet yang menilai apa yang dilakukan fotografer jalanan itu sebagai pungli.
"Pungli berkedok fotografer," @mhmd.fil****.
Baca Juga : Prabowo Banjir Pujian Usai Minum Sambil Jongkok Saat Kampanye, Ini Ternyata Hukumnya dalam Islam
"Pungli di mana2, sudah harusnya tindakan tegas tanpa damai. Efek dikit2 sering damai kalau masalah berantem akhirnya hukum menjadi lemah di mata premanisme gini," @galoh****.
"Bandung emang meresahkan, citra Bandung yang sopan sudah tidak ada lagi, seminggu terakhir di Bandung mulai dari tukang ngamen, trus hantu hantu di jalan Asia Afrika apalagi fotografer itu kalo ga ngasih kita di plototin, padahal dr awal sudah nolak, sekarang keluar malam aja takut lewat dari jam 9 malam udah was was di jalan, @polrestabandung kenapa Bandung sekarang jadi seperti ini, @humaspoldajabar tolong dong yang kayak gini jangan cukup minta maaf trus dilepasin gt aja, proses hukum sampai selesai," @kandang****.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian soal kapan dan kebenaran narasi dalam video tersebut.