JATIMTIMES - Pada tahun 2023, jumlah penduduk China mengalami penurunan untuk kedua kalinya secara berturut-turut.
Hal ini disebabkan oleh penurunan drastis tingkat kelahiran dan meningkatnya kematian akibat COVID-19 setelah lockdown.
Baca Juga : Kadispendik Kabupaten Malang: Inovasi Bahasa Inggris di Pakisaji Jadi Cikal Bakal Kampung Inggris
Biro Statistik Nasional melaporkan bahwa jumlah penduduk China berkurang sebanyak 2,75 juta menjadi 1,4 miliar penduduk pada tahun 2023.
Penurunan ini lebih cepat dari tahun sebelumnya, yang merupakan yang pertama sejak 1961 pada masa Kelaparan Besar di bawah kepemimpinan Mao Zedong.
China menghadapi lonjakan kasus COVID-19 secara nasional setelah tiga tahun menerapkan langkah-langkah pengawasan yang ketat.
Kondisi ini memicu peningkatan jumlah kasus setelah pemerintah mengangkat pembatasan pada Desember 2022.
Kebijakan satu anak yang diterapkan dari 1980 hingga 2015 dan pertumbuhan kota yang cepat telah menyebabkan penurunan tingkat kelahiran.
Minat untuk memiliki anak di tahun 2023 menurun karena tingginya tingkat pengangguran di kalangan pemuda, penurunan upah bagi pekerja kantor, dan krisis di sektor properti.
Data terkini menunjukkan kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi China karena jumlah pekerja dan konsumen menurun. Sementara itu, biaya untuk lansia dan manfaat pensiun menambah tekanan pada pemerintah daerah.
Baca Juga : Mahasiswa Unisba Blitar Studi Lapang ke Puslitkoka, Gali Wawasan Pengolahan Kopi dan Kakao
India melampaui China sebagai negara dengan populasi terbanyak tahun lalu, memicu diskusi tentang memindahkan rantai pasok dari China.
PBB memproyeksikan penurunan populasi China sebanyak 109 juta pada tahun 2050, lebih dari tiga kali lipat perkiraan sebelumnya pada 2019.
Jumlah populasi pensiunan China yang berusia 60 tahun ke atas diperkirakan akan mencapai lebih dari 400 juta pada tahun 2035, melebihi populasi seluruh Amerika Serikat yang saat ini sekitar 280 juta.
Akademi Sains China memperkirakan bahwa sistem pensiun akan kehabisan dana pada tahun 2035.
Sebagai informasi tambahan, tingkat kelahiran China pada tahun 2023 adalah 6,39 per 1.000 orang, lebih rendah dari tahun sebelumnya (6,77), mencatat tingkat kelahiran terendah dalam sejarah. Sementara itu, tingkat kelahiran Jepang pada tahun 2022 adalah 6,3 per 1.000 orang, dan Korea Selatan adalah 4,9.