free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Hukum dan Kriminalitas

Berkedok Wisatawan, Rombongan Penipu dan Penggelapan Kabur Usai Rayakan Tahun Baru di Pantai Ngliyep

Penulis : Ashaq Lupito - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Jan - 2024, 05:10

Placeholder
Flyer digital terkait salah satu rombongan wisatawan yang memesan paket camping di Pantai Ngliyep yang kabur usai melakukan penipuan dan penggelapan. (Foto: Perumda Jasa Yasa for Jatim Times)

JATIMTIMES - Kemeriahan perayaan pergantian tahun baru 2024 di Kabupaten Malang tercoreng berkat ulah rombongan wisatawan yang diduga melakukan penipuan dan penggelapan usai camping di Pantai Ngliyep, Senin (1/1/2024). 

Aksi rombongan wisatawan yang mengaku berasal dari Surabaya tersebut saat ini viral dan menjadi pembicaraan warganet.

Baca Juga : Tahun Baru Wajah Baru, Alun-Alun Kota Blitar Dibuka dengan Beragam Spot Menarik untuk Rekreasi Publik

Dalam flyer digital yang beredar di beberapa akun media sosial, terpampang jelas gambar seorang pengunjung Pantai Ngliyep yang memesan paket camping pada Minggu (31/12/2023). Dalam flyer tersebut juga tertulis nama lengkap pemesan, yakni Muhammad Faisol. Selain itu juga tertulis nomor WhatsApp (WA) dari yang bersangkutan.

"Kepada yang bersangkutan atau ada yang kenal mohon disampaikan ditunggu itikad baiknya, karena telah mencuri power bank dan kabur tidak melunasi pesanan paket camping di Pantai Ngliyep, datang ke Ngliyep 7 orang mengaku dari Surabaya. Kami tunggu 1 x 24 jam atau kami laporkan ke pihak berwajib," tulis pesan dalam flyer digital tersebut.

Pada akhir flyer yang kini sedang viral di media sosial tersebut, juga tertulis contact person WhatsApp Perumda Jasa Yasa di nomor 085259470000.

Saat dikonfirmasi, Kepala Unit Pantai Ngliyep Perumda Jasa Yasa Wijang Erlangga membenarkan kejadian rombongan wisatawan yang kabur tersebut. Pihaknya mengaku, jika tidak ada itikad baik, maka kasus tersebut akan dilaporkan kepada pihak kepolisian.

"Kalau kerugian materil Rp 575 ribu, itu kekurangan pembayaran paket camping. Kerugian lainnya ada peralatan kami yang hilang, yaitu power bank untuk lampu penerangan," ujarnya saat dikonfirmasi Senin (1/1/2024).

Selain kerugian materil, pihak Pantai Ngliyep juga mengalami kerugian non materil. Sebab, tidak semua peralatan yang disediakan untuk paket camping saat perayaan tahun baru 2024 milik pengelola Pantai Ngliyep.

"Kami juga mengalami kerugaian non materil, karena peralatan itukan tidak semuanya milik kami, jadi ada rekanan. Kemudian kalau power bank dan sisa pembayaran yang belum terbayarkan itu membuat lebih merugikan bagi kami," ujarnya.

Para rombongan wisatawan yang mengaku berasal dari Surabaya tersebut memesan paket camping sejak Sabtu (30/12/2023). Semula ada beberapa perubahan pemesanan, sebelum akhirnya memastikan untuk memesan paket camping untuk tujuh orang.

Mereka kemudian datang pada Minggu (31/12/2023) menjelang siang. Semenjak tiba itulah, para rombongan ini sering membuat ulah. Diantaranya adalah meminta untuk dilayani sesuatu yang di luar ketentuan paket camping. Seperti misalnya minta nambah tenda hingga memindah posisi tenda.

Keesokan harinya, saat hendak ditagih biaya pelunasan paket camping, rombongan wisatawan tersebut sudah meninggalkan Pantai Ngliyep, Senin (1/1/2024).

"Mau kami tagih, sekitar jam 12.00 WIB, tepat saat batas check out mereka sudah tidak ada. Ketika kami cek, tenda sudah kosong," ungkap Wijang.

Mengetahui hal itu, pihak pengelola Pantai Ngliyep kemudian memeriksa beberapa peralatan dalam paket camping tersebut. "Setelah kami cek, power bank untuk lampu hias penerangan tenda sudah tidak ada," ujarnya.

Baca Juga : Polisi Buru Begal di Sawojajar, Ciri-ciri Telah Dikantongi

Pihak pengelola Pantai Ngliyep kemudian berinisiatif untuk mengkonfirmasi pemesan paket camping tersebut melalui nomor WhatsApp. Namun yang bersangkutan tidak merespon.

"Kami WA, kami menanyakan apakah rombongan sudah check out, karena tidak konfirmasi. Pada saat itu sempat saya screenshot picture profil WA-nya, karena waktu kami telepon tidak diangkat. Tidak lama kemudian, kami chat tapi sudah tidak terkirim, diblokir, centang satu di WA-nya," tuturnya.

Wijang menambahkan, upaya dari pengelola Pantai Ngliyep untuk mengkonfirmasi rombongan wisatawan tersebut sempat dilakukan berulang kali. Bahkan pengelola sempat menghubungi baik telepon maupun pesan WhatsApp menggunakan beberapa nomor.

Hasilnya tetap tidak ada tanggapan. Dalam upaya tersebut, pihak pengelola juga sudah menyampaikan jika bakal melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian. Bahkan pihak pengelola juga sudah mengirim flyer digital sebelum kemudian menjadi viral. Namun upaya tersebut tetap tidak ada tanggapan meski pesan melalui WA dan telpon telah terhubung dan tersampaikan.

"Kami sudah mencoba untuk menghubungi yang bersangkutan menggunakan enam nomor yang berbeda. Tapi tidak di respon sama sekali," keluhnya.

Lantaran tidak ada itikad baik, pengelola Pantai Ngliyep akhirnya berkoordinasi dengan pihak kepolisian. Saat ini beberapa bukti telah disiapkan dan tinggal dilaporkan ke pihak kepolisian.

"Kami sudah koordinasi dengan kepolisian, tinggal memasukkan laporan. Kronologi dan bukti yang kami sampaikan ke polisi juga sudah lengkap, tinggal kami laporkan ke Polsek Donomulyo," ujarnya.

Kejadian yang mencoreng keamanan perayaan pergantian tahun baru 2024 tersebut telah menyita perhatian publik. Hingga Senin (1/1/2024), berbagai akun media sosial juga telah menyebarkan flyer digital terkait rombongan camping di Pantai Ngliyep yang kabur tersebut.

"Beberapa pantai yang menyediakan paket camping dan alat-alat (persewaan camping) itu sudah membantu kami untuk posting. Kami juga sudah posting di media sosial, media massa online, terkait ancaman kami. Tujuannya supaya ada itikat baik dari mereka agar tidak jadi kami laporkan, itu keinginan kami. Tapi kalau tidak ada itikad baik, ya terpaksa kami laporkan," tukasnya.

Sebelum pemberitaan ini ditayangkan, JatimTIMES sudah mencoba untuk mencari konfirmasi kepada rombongan wisatawan tersebut. Namun ketika dihubungi melalui telepon, terduga pelaku yang memesan paket camping tidak merespon meski sudah di telpon berulang kali. Bahkan pesan melalui WhatsApp yang dikirim media online ini tidak ditanggapi meski sudah terkirim.


Topik

Hukum dan Kriminalitas Pantai Ngliyep tahun baru wisatawan wisata pantai jasa yasa kabupaten malang penipuan



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Ashaq Lupito

Editor

Sri Kurnia Mahiruni