JATIMTIMES - Perwakilan Israel dan Palestina di PBB saling tuduh terkait genosida atas situasi yang terjadi di Gaza. Adapun hal tersebut dilakukan untuk menuntut tanggapan internasional atas konflik yang telah memakan begitu banyak jiwa.
Konflik Israel dan Hamas di Gaza berulang kali disebutkan dalam acara Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa, jelang peringatan 75 tahun Konvensi Pencegahan dan Penghukuman Kejahatan Genosida.
Baca Juga : Berstatus Waspada, Mengapa Gunung Marapi Masih Buka Jalur Pendakian?
Dilansir dari AFP, pada Selasa (5/12/2023), penasihat hukum misi Israel di Jenewa Yeela Cytrin, menuding serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober "dimotivasi ideologi genosida." Sekitar 1.200 orang Israel tewas dalam serangan itu.
"75 tahun kemudian, orang-orang Yahudi masih diserang, masih merasakan kebrutalan anti-Semitisme dan kebencian terhadap Yahudi," kata Cytrin.
"Apakah kita telah mempelajari sesuatu dalam 75 tahun terakhir?"
Mendengar pernyataan Israel, Palestina tidak tinggal diam. Dima Asfour selaku perwakilan Palestina mengatakan serangan Israel selama ini, terutama belakangan ini, sebagai "bencana yang disebabkan manusia."
Per Senin (4/12), Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan 15.899 warga di sana tewas akibat agresi militer Israel sejak 7 Oktober. 70 persen korban adalah perempuan dan anak-anak.
"Itu jadi contoh kasus genosida yang biasa terjadi," kata Asfour merujuk pada agresi Israel di Gaza.
"Selama delapan minggu terakhir, dan setelah mengeluarkan seruan genosida secara terbuka, Israel terus menjatuhkan berton-ton bahan peledak di Gaza, yang memiliki kekuatan destruktif yang sangat besar," ungkapnya.
Baca Juga : Perang Meningkat, Israel Gempur Sisi Selatan Gaza, 15.900 Orang Tewas
Oleh karena itu, Asfour mengecam kampanye penindasan digital yang luas, termasuk disinformasi, sensor, pelecehan online, dan pelarangan bayangan" yang bertujuan untuk menekan suara-suara Palestina.
"Kami mendesak perusahaan teknologi dan platform media sosial untuk segera mengambil tindakan tegas guna melindungi penggunanya dari bahaya sehubungan dengan genosida yang terjadi di Palestina," kata Asfour.
Pernyataan Palestina kemudian diperkuat dengan hadirnya perwakilan Iran pada sidang PBB tersebut.
Perwakilan Iran di sana juga mengatakan bahwa Israel yang melakukan "genosida yang mengerikan" terhadap warga Palestina. Negara-negara Muslim lainnya turut menyebut pejabat Israel melakukan "hasutan" untuk melakukan genosida.