JATIMTIMES- Pasar Hewan Srengat sebagai ikon perdagangan ternak di Kabupaten Blitar, kembali menjadi saksi dalam gelaran bergengsi Bupati Blitar Cup 2023. Sebuah kompetisi kambing dan domba yang diselenggarakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar.
Kegiatan yang berlangsung pada tanggal 2-3 Desember 2023 ini bukan hanya sekadar ajang kompetisi. Melainkan juga menjadi platform belajar dan berbagi informasi bagi para peternak di daerah tersebut.
Baca Juga : Piala Dunia U-17 Usai, Erick Thohir: Jerman Pantas Menjadi Juara
Eko Susanto, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar, menjelaskan tujuan dari kontes ini sebagai upaya nyata untuk memulihkan sektor peternakan. Terutama pasca-wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang sebelumnya menjadi momok di sektor peternakan.
"Kontes ini merupakan salah satu upaya untuk membangkitkan kembali sektor peternakan setelah mengalami dampak dari wabah PMK," kata Eko.
Saat ini, populasi kambing mencapai 167,45 ekor dan domba sebanyak 7410 ekor pada tahun 2022. Pemerintah Kabupaten Blitar bertekad untuk meningkatkan taraf hidup para peternaknya melalui kegiatan ini.
Eko berharap kompetisi ini dapat menjadi stimulus ekonomi yang signifikan serta menjaga stabilitas harga ternak. Di samping mempromosikan potensi luar biasa Kabupaten Blitar di sektor peternakan.
“Kami berharap kegiatan kontes ini dapat meningkatkan kesejahteraan peternak di daerah tersebut,” imbuhnya.
Indrawan Wicaksono, Kabid Budidaya Peternakan Disnakkan Kabupaten Blitar, menambahkan bahwa selain aspek ekonomi, kontes ini juga bertujuan untuk mendorong peternak agar memproduksi bibit kambing dan domba yang berkualitas tinggi.
Baca Juga : Gelar JOC 2023, Kasatpol PP Pemkab Jember: Untuk Beri Edukasi Pecinta Motor
"Partisipasi dalam kontes ini tidak hanya memberikan motivasi. Namun juga dapat meningkatkan nilai jual dari ternak hasil beternak," tambahnya.
Pada kontes ini, lebih dari 500 ekor kambing dan domba yang telah menjalani dua kali vaksinasi sebelumnya akan berpartisipasi. Vaksinasi ini dilakukan untuk memastikan bahwa ternak yang bersaing dalam kontes tersebut bebas dari Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Hal ini menjadi salah satu syarat utama karena kontes hanya dapat dilaksanakan di wilayah yang bebas dari penyakit tersebut. Kabupaten Blitar sendiri telah mencatatkan pencapaian yang mengesankan dalam hal vaksinasi PMK, menduduki peringkat keempat tertinggi di Jawa Timur.
Kegiatan kontes ini tidak hanya menjadi ajang perlombaan semata, tetapi juga menjadi simbol kebersamaan dalam membangun industri peternakan yang lebih kuat dan berkualitas di Kabupaten Blitar. Di Pasar Hewan Srengat, semangat kompetisi tidak hanya mempertaruhkan gelar, tetapi juga mengukir jejak positif bagi pengembangan sektor peternakan yang berkelanjutan dan berkualitas di masa mendatang.