JATIMTIMES - Sebuah video viral di media sosial platform TikTok memperlihatkan kosongnya bioskop di Korea Selatan saat penayangan film marvel. Video tersebut salah satunya diunggah oleh akun TikTok @binabuali.
Dalam video yang dibagikan tampak salah satu ruangan bioskop diduga di Korea Selatan tidak memiliki penonton sama sekali. Dalam narasi video dijelaskan jika momen kosongnya ruangan bioskop tersebut terjadi saat weekend, di mana biasanya seluruh bioskop ramai.
Baca Juga : Ketua Bapilu Gerindra Kabupaten Malang Bantah Pasang Banner Pada Aset BUMN, Begini Faktanya
"Film sudah dimulai sekitar 10 menit yang lalu, atau sekitar 6.30 dan sekarang 6.40, kursi ruangan di bioskop ini masih kosong. Tidak ada siapapun di bioskop ini," terang perekam video dalam unggahan tersebut menggunakan bahasa Inggris.
"Tidak ada orang di bioskop ini yang menonton marvel di hari Minggu. Kecuali saya, karena saya hanya bosan dan saya melihat ini. Dan ternyata saya melihat tidak ada siapapun menonton marvel ini di Korea Selatan," imbuh perkataan perekam video.
Pengunggah juga menambahkan keterangan jika masyarakat korea selatan tidak hanya boikot produk namun juga boikot marvel sebagai produk dari Disney, yang pro Israel.
"Semoga masyarakat kita menyadari bahwa boikot produk yang support Israel bukanlah sebuah tren, tapi merupakan sebuah bentuk perjuangan dari kita sebagai manusia untuk membantu rakyat Palestina," tulis keterangan pengunggah.
Diketahui, sejumlah artis K-Pop menunjukkan dukungan secara langsung untuk Palestina. Beberapa artis tersebut menyuarakan kebebasan warga sipil di Gaza.
Sementara warga sipil di Korea Selatan terpecah, ada yang mendukung Palestina, namun ada juga yang Pro-Israel.
Pemerintah Presiden Korea Selatan, Yoon Suk-yeol, tampak masih berhati-hati dalam menyikapi konflik antara Israel-Hamas meskipun mengecam keras tindakan Hamas atas diluncurkannya roket ke Israel pada Sabtu (7/10).
Rabu, 11 Oktober 2023, Korea Selatan mengecam peristiwa "pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil dan penyanderaan yang dilakukan oleh Hamas".
Meski begitu, dirinya juga menekankan terkait dampak ekonomi, keamanan, dan sipil terhadap Korea Selatan maupun warga negaranya.
Pasca pertemuan dengan Pemimpin Senat AS, Chuck Schume, keduanya menyerukan "Korea Selatan dan AS harus memainkan peran konstruktif" demi memastikan situasi dapat diselesaikan dengan cepat dan damai.
Menurut laporan The Diplomat, itu adalah pernyataan kecaman pertama yang dikeluarkan Presiden Korsel, Yoon Suk-yeol, untuk Hamas. Namun, hal ini dinilai bukan sebagai bentuk dukungan secara langsung bagi Israel.
Pemerintah Korsel juga dianggap akan terus mendukung penghentian permusuhan di Israel maupun Palestina. Di lain sisi, warga Korsel terpecah dalam menyikapi situasi yang sedang terjadi di Palestina.
Korea Times melaporkan pada Minggu (15/10), 200 orang menggelar unjuk rasa di Itaewon, Seoul. Mereka menuntut militer Israel segera mengakhiri serangan. Aksi pro Palestina itu merupakan yang kedua kali setelah terjadi di Gwanghwamun, 4 hari sebelumnya.
Baca Juga : Nasib Kampus Makin Tak Jelas, Sejumlah Mahasiswa Pertanyakan Kelanjutan Poltekom
"Unjuk rasa diselenggarakan bersama warga Palestina yang tinggal di Korea dan diikuti warga Korea dan warga asing yang mendukung Palestina dalam perjuangan melawan Israel," kata Park Hye-shin, salah seorang aktivis.
Sebagaimana diberitakan, Walt Disney memang benar memberikan bantuan dana kepada tentara Israel dengan jumlah yang cukup fantastis, yakni mencapai 2 juta USD. Kabar bantuan dana Walt Disney untuk Israel ini dikonfirmasi dan disebarkan langsung melalui laman resminya.
Dilansir dari laman The Walt Disney Company, dijelaskan bahwa pemberian dana dilakukan menyusul serangan yang dilakukan oleh pasukan Hamas ke Israel.
Chief Executive Officer The Walt Disney Company, Robert A. Iger menjelaskan jika pihaknya mendonasikan USD 2 juta kepada organisasi yang memberikan bantuan kemanusiaan di wilayah Israel.
“Setelah serangan teroris mengerikan yang menargetkan orang-orang Yahudi di Israel akhir pekan lalu, kita semua harus melakukan apa yang kita bisa untuk mendukung orang-orang tak bersalah yang mengalami begitu banyak penderitaan, kekerasan, dan ketidakpastian – terutama anak-anak,” tulis Robert dalam keterangannya.
Walt Disney pun turut mengutuk serangan yang dilakukan pasukan Hamas ke Israel dan akan terus berupaya memberi dukungan untuk korban serta keluarganya.
“Kami mengutuk serangan-serangan ini, kebencian yang memotivasi mereka, dan semua tindakan terorisme," ujar Robert.
"Kami akan terus berupaya mencari lebih banyak cara untuk memberikan dukungan di kawasan ini, dan untuk menghormati para korban, keluarga mereka, dan semua orang yang terkena dampak perang ini," tutup Robert.
Disney mendonasikan 1 juta USD kepada Magen David Adom, afiliasi dari International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies, yang menyediakan layanan medis darurat dan perbankan darah di Israel.
Kemudian 1 juta USD kepada organisasi nirlaba lainnya yang bekerja di wilayah tersebut, khususnya yang memiliki fokus pada memberikan bantuan kepada anak-anak.