JATIMTIMES- Pemilu 2024 semakin dekat dan para calon presidennya semakin memantapkan janji hingga langkah menuju kursi kemenangan RI 1 tersebut terwujud. Tidak terlepas yakni Prabowo yang menjadi calon presiden dengan nomor urut 2 yang menginginkan pembatasan terhadap Tenaga Kerja Asing yang bekerja di negeri ini.
"Prabowo akan memperketat masuknya tenaga kerja asing (TKA) melalui pembentukan Satgas Pengawasan TKA untuk melindungi tenaga kerja dalam negeri," jelas Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran Koalisi Indonesia Maju, Rosan Perkasa Roeslani, dalam keterangan tertulis, Rabu (15/11/2023).
Baca Juga : Jelang Tutup Tahun, Serapan PBB-P2 Kabupaten Bondowoso Capai 69,40 Persen
Rosan menambahkan bahwa pihaknya yakin Prabowo dan Gibran telah bersinergi untuk membulatkan tekad menjadikan Indonesia kedepannya tidak bergantung pada negara lain. Masalah ketenagakerjaan ini menjadi fokus utama pasangan nomor urut 2 itu jika diberi amanat menjadi pemimpin bangsa ini. Mengingat bahwa Indonesia hanya memiliki sisa waktu 13 tahun untuk keluar dari perangkap negara menengah (middle income trap) atau berisiko jadi negara yang tua sebelum kaya.
"Lapangan kerja akan diciptakan seluas-luasnya dengan mengutamakan tenaga kerja lokal untuk mengurangi tingkat pengangguran," ungkap Rosan Roeslani.
Indonesia kedepannya tidak perlu memperkerjakan para tenaga kerja asing yang malah menggeser tempat yang harusnya diisi oleh anak bangsanya sendiri.
Prabowo Subianto berkeinginan kuat untuk mendorong perusahaan negeri dalam menempatkan angkatan kerja dalam rentang usia 18 hingga 24 tahun sebagai karyawan melalui subsidi premi asuransi untuk pekerja selama 12 bulan. Di lain sisi dukungan yang akan diberikan pemerintah yakni penciptaan lapangan kerja baru yang lebih luas hingga pembangunan infrastruktur yang memiliki efek ganda dalam perekonomian dan menstimulasi kegiatan ekonomi masyarakat.
Baca Juga : Wajib Netral, ASN Dilarang Pose Foto Berikut Ini!
"Mendorong perbankan nasional untuk membuat produk-produk pembiayaan bagi industri digital, industri kreatif, industri olahraga dan seni budaya," pungkas Rosan.
Lebih dari itu, masyarakat Indonesia juga harus mendukung upaya pemerintah untuk ikut andil dalam membantu suksesnya pembangunan negeri, masyarakat diimbau untuk selalu giat dalam pengembangan ekonomi kreatif dan selalu berinovasi dalam berbagai hal.