JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto meminta kepada seluruh perangkat daerah, camat hingga kepala desa dapat melakukan sosialisasi secara masif terkait dengan Salam Pancasila yang dibarengi dengan pekikan merdeka di setiap pertemuan.
Hal itu disampaikan Didik saat membuka kegiatan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kabupaten Malang di Pendapa Kantor Kecamatan Karangploso, bertajuk "Sosialisasi Peran Demokrasi Bagi Masyarakat Guna Mensukseskan Pemilu dan Pemilihan Serentak tahun 2024 di Kabupaten Malang".
Baca Juga : Pernah Tampil di Event KTT G20, Mahasiswi ini Dinobatkan jadi Mahasiswa Berprestasi 2 Polinema
"Maka pak camat, pak kepala desa, setiap kali pertemuan nanti mulai disosialisasikan setiap kali pertemuan. Salam Pancasila njenengan semua ucapkan dengan berdiri, kemudian dilanjutkan merdeka, merdeka, merdeka," ungkap Didik, Selasa (7/11/2023).
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini menuturkan, bahwa Salam Pancasila dan pekikan merdeka merupakan salam nasional Bangsa Indonesia yang telah tercantum dalam Maklumat Pemerintah 31 Agustus 1945 yang disahkan dan mulai berlaku sejak tanggal 1 September 1945.
"Maka ini kita mencoba mulai dari tingkat kecamatan dan desa, agar bagaimana Salam Pancasila itu dilakukan disetiap kegiatan, jadi harus diawali dengan Salam Pancasila dulu," kata Didik.
Politisi yang pernah menjadi Kepala Desa Tunjungtirto ini mengatakan, melalui kegiatan rutin mengucapkan Salam Pancasila dan pekikan merdeka disetiap kegiatan, pihaknya berharap dapat memberikan pemahaman Pancasila secara mendalam untuk diterapkan dikehidupan sehari-hari.
"Harapannya ya bagaimana mengenalkan diri bahwa sebenarnya kita punya lima sila itu untuk bisa diimplementasikan pada kegiatan sehari-hari," kata Didik.
Sementara itu, Salam Pancasila dan pekikan merdeka sempat disinggung di buku berjudul "Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia" yang ditulis oleh jurnalis Amerika Serikat Cindy Adams ketika melakukan sesi wawancara dengan Presiden RI pertama Soekarno.
Baca Juga : Arkhan Kaka: Pemuda Blitar yang Berpotensi Membawa Indonesia Bersinar di Piala Dunia U-17 2023
"Pada tanggal satu September aku menetapkan supaya setiap warga negara Republik memberi salam kepada yang lain dengan mengangkat tangan, kelima jari terbuka lebar - yang maksudnya lima sila - dan meneriakkan, Merdeka!," tulis dalam buku itu. Di mana sosok 'aku' merupakan Soekarno.
Dalam buku tersebut, tepatnya di Bab 27 "Revolusi Mulai Berkobar" halaman 339, disebutkan bahwa Soekarno mengucapkan Salam Pancasila dan pekikan merdeka terinspirasi dari Nabi Muhammad SAW yang mengajarkan tradisi salam untuk mempersatukan umat Islam.
"Sebagaimana Nabi Besar Muhammad SAW telah menemukan ucapan salam untuk mempersatukan umatnya, maka turun pula lah suatu ilham dari Allah SWT untuk memekikkan suatu salam kebangsaan dari Bangsa Indonesia," lanjutnya.