JATIMTIMES - BMKG Juanda merilis peringatan dini 3 harian untuk prakiraan wilayah di Jawa Timur pada Senin (30/10/2023) siang. Dalam rilis resminya, BMKG meminta agar masyarakat waspada adanya hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang.
Berikut ini daftar prakiraan lokasi dan waktu terjadi hujan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di Wilayah Jawa Timur, berlaku 30-31 Oktober hingga 1 November 2023:
Baca Juga : Melakukan Amal dengan Ikhlas Berarti Tak Mengharapkan Pahala, Benarkah?
● 30 Oktober 2023 - siang hingga sore terjadi hujan di wilayah Kota Probolinggi dan Pamekasan.
● 31 Oktober 2023- siang hingga sore hari terjadi hujan di wilayah Mojokerto, Bojonegoro, Madiun, Ngawi, Magetan, Kabupaten atau Kota Malang, Pasuruan, Probolinggo, Lumajang, Jember.
Sementara malam hari diprakirakan terjadi hujan di Kabupaten Pasuruan dan Lumajang
● 1 November 2023 - nihil
Sebagaimana diberitakan, BMKG Juanda merilis peringatan kewaspadaan potensi cuaca ekstrem pada masa pancaroba di wilayah Jawa Timur, yang berlaku Rabu (25/10/2023) hingga besok Selasa (31/10/2023).
Dalam keterangan resmi BMKG, ada beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi. Yakni meliputi hujan lebat, angin kencang, puting beliung, serta hujan es.
Berikut ini beberapa wilayah di Jawa Timur yang berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi pada periode 25 - 31 Oktober 2023:
● Kab. Banyuwangi
● Kab. Bondowoso
● Kab. Lumajang
● Kab. Malang
● Kota Malang
● Kab. Probolinggo
● Kab. Ponorogo
● Kab. Blitar
● Kota Blitar
● Kab. Jember
● Kab. Madiun
● Kota Madiun
● Kab. MagetanKab
● Kab. Ngawi
● Kab. Pasuruan
● Kab. Situbondo
● Kab. Tulungagung
Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda, Sidoarjo, Taufiq Hermawan mengatakan jika saat ini seluruh wilayah di Jawa Timur masih berada di musim kemarau. Namun sebagian wilayah sudah memasuki masa pancaroba. Karena ada beberapa wilayah yang diprakirakan memasuki awal musim hujan pada Dasarian II atau pertengahan bulan November 2023.
"Peralihan ini terlihat jelas dalam analisis kelembapan udara pada lapisan rendah (5000 ft) hingga menengah (10000 ft), yang terpantau mulai cukup basah akibat adanya tarikan massa udara atau pengaruh tidak langsung dari Siklon Tropis Hamoon di Teluk Benggala," jelasnya.
Baca Juga : Rekor, Sehari Si Jago Merah Bakar Hutan dan Lahan di 4 Titik Kota Batu
Lebih lanjut Taufik menjelaskan jika, suhu perairan Selat Madura masih cukup hangat, sehingga aktivitas penguapan cukup tinggi dan kondisi atmosfer lokal Jatim yang labil membuat uap air mudah terangkat ke atas.
"Kondisi ini menyebabkan adanya peningkatan pertumbuhan jenis awan Cumulonimbus, yang berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem seperti hujan sedang-lebat disertai petir dan angin kencang sesaat di beberapa wilayah Jawa Timur," ungkapnya.
Taufik pun mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap dampak potensi bencana hidrometeorologi. Ia juga mengimbau agar selalu memantau informasi terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website (www.juanda.jatim.bmkg.go.id/radar).
Informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan yang selalu dibagikan melalui website (www.juanda.jatim.bmkg.go.id) dan media sosial (@infobmkgjuanda), saluran telepon 24 jam (031) 866 8989 dan WhatsApp : 0895 8003 00011.